Suami Bunuh Istri dan 2 Anak Tiri di Aceh Utara: Kerasukan Setan dan Kesurupan di Kantor Polisi

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tersangka pembunuhan, Aidil Ginting terhadap seorang ibu bersama dua anaknya di Ulee Madon, Kecamatan Muara Batu, Aceh Utara, saat tiba di Mapolres Lhokseumawe, Selasa (7/5/2019)

"Kita melihat seseorang yang identik dengan ciri ciri tersangka sebagaimana diinfokan Polres Lhoksumawe. Dia sedang menunggu angkutan di depan toko handphone di Lambaro, Aceh Besar untuk melarikan diri," katanya.

Setelah memastikan bahwa benar pria itu sebagai pelaku pembunuhan yang sedang diuber, kemudian tim Jatanras Polda Aceh melakukan penangkapan.

"Selanjutnya dibawa Ke Polda Aceh untuk diamankan," ujar Kombes Agus.

Lantas, apa motif pelaku membunuh istri dan dua anaknya tersebut?

Saat ini polisi masih menginterogasi pelaku, namun pelaku mengaku kerasukan setan saat melakukannya (membunuh).

"Masih kita interograsi terus. Sementara keterangannya bahwa dia melakukan itu karena kerasukan (setan)," pungkas Dir Reskrimum Polda Aceh, Kombes Pol Agus Sartijo.

Eksekusi Pakai Pisau Lipat

Kapolres Lhokseumawe AKBP Ari Lasta Irawan, melalui Kasat Reskrim Indra T Herlambang, menyebutkan, saat tersangka ditangkap polisi menemukan sejumlah barang bukti, diantaranya sebuah pisau lipat.

"Sesuai keterangan tersangka, dia menebas leher istrinya dan menusuk leher kedua anak tirinya dengan pisau lipat tersebut," ujar AKP Indra.

Selain itu juga ditemukan satu tas berisikan peralatan tukang, sehubungan tersangka merupakan seorang tukang bangunan.

Setelah ditangkap, tersangka sempat dibawa ke Polda Aceh.

Tidak lama kemudian, tersangka langsung dibawa ke Polres Lhokseumawe.

Sebelumnya, masyarakat Gampong Ulee Madon, Kecamatan Muara Batu, Aceh Utara, digemparkan dengan teriakan seorang anak yang mengatakan akan dibunuh.

Kejadian tragis itu terjadi pada Selasa (7/5/2019) sekitar pukul 02.00 WIB.

Setelah didatangi warga ke kediamannya, didapati IRT dan kedua anaknya telah meninggal.

Ketiga korban yang meninggal adalah IRT bernama Irawati Nurdin (34), serta kedua anaknya bernama Zikra (10) dan Yazid (1,5).

Hingga saat ini belum diketahui motif pembunuhan sadis tersebut.

Pelaku Kesurupan

AG, pelaku pembunuhan terhadap istri dan dua anak tirinya kesurupan di Markas Polisi Resort (Mapolres) Lhokseumawe, Selasa (7/5/2019) sore (KOMPAS.com/MASRIADI)

AG, pelaku pembunuhan terhadap istri dan dua anak tirinya kesurupan di Mapolres Lhokseumawe, Selasa (7/5/2019) sore.

Aksi kesurupan itu saat wartawan menanyakan penyebab dia membunuh istri dan dua anaknya.

Padahal, sebelumnya, saat bicara di ruang penyidik, AG terlihat normal-normal saja.

Melansir Kompas.com, Kasat Reskrim Polres Lhokseumawe AKP Indra T Herlambang dalam konferensi pers menyebutkan, pelaku masih seperti orang kesurupan ketika diinterogasi terkait motif pembunuhan dan lain sebagainya.

“Dia bilang, tiba-tiba sadar sudah lihat anak dan istrinya meninggal dunia dan berdarah. Ini keterangannya masih begitu, tapi terus kami dalami apa motifnya,” sebut AKP Indra.

Dia menyebutkan, tim Polda Aceh dan Polres Lhokseumawe sejak Selasa, pukul 08.00 WIB sudah berhasil menangkap pelaku saat hendak melarikan diri ke Medan, Sumatera Utara.

Pelaku ditangkap di kawasan dekat Terminal Lambaro, Banda Aceh.

“Dari Banda Aceh kami bawa ke mari untuk mendalami penyidikannya. Seluruh keterangannya terus kami dalami, tidak tertutup kemungkinan kami periksa juga kondisi kejiwaannya,” sebut AKP Indra.

Pembunuhan di Rumah Susun Palembang: Korban Bersimbah Darah dan Kantongi Narkoba

Suami Dosen Jadi Tersangka Baru Kasus Pembunuhan Anggota DPRD Sragen Pakai Racun Tikus, Ini Perannya

Faktor Ekonomi Jadi Motif Pembunuhan Wanita di Hotel Sheraton Media

Polisi Kesulitan Ungkap Kasus Dugaan Pembunuhan Perempuan Hamil yang Dikubur Dekat Tol Jagorawi

Penasihat Hukum Upayakan Haris Simamora Terhindar Dakwaan Pembunuhan Berencana

Tersangka pembunuhan adalah Aidil Ginting, yang tak lain suami ketiga dari korban.

Aidil Ginting ditangkap di depan sebuah toko Handphone di Lambaro, Aceh Besar.

Tersangka sedang menunggu angkot karena diduga hendak melarikan diri.

Setelah ditangkap, tersangka langsung dibawa ke Mapolda Aceh.

Tidak lama kemudian diboyong ke Mapolres Lhokseumawe.

Saat tiba di Mapolres Lhokseumawe sekitar pukul 18.00 WIB, terlihat ke dua kaki di bagian tulang kering tersangka sudah diperban karena telah dihantam timah panas aparat kepolisian.

Sehingga saat turun dari mobil, tersangka harus digotong. (Serambinews.com/Kompas.com)

Berita Terkini