Sambangi tiga kota
Setidaknya tiga kota disambangi Yanto selama kabur setelah membunuh FA dan menaruh jasadnya di bak mandi, lalu menutupnya dengan pakaian dan ember.
Yanto sempat kabur ke Surabaya, Semarang hingga Cirebon, sampai akhirnya pulang ke rumahnya di Desa Gendoang, Kecamatan Moga, Kabupaten Pemalang.
Selama pelarian ia dihantui rasa bersalah karena membunuh bocah yang kerap ia minta membeli nasi dengan imbalan uang.
Kasat Reskrim Polres Pemalang AKP Suhadi menjelaskan, Yanto sempat berada di Surabaya selama dua hari.
Dari Surabaya, Yanto singgah di Semarang. Apesnya, dompet dan ponselnya kecopetan.
Hanya sehari di Semarang, Yanto sempat ke Cirebon juga cuma sehari. Lalu memutuskan kembali ke kampungnya.
"Kebingungan, akhirnya H pulang ke kampungnya," ungkap AKP Suhadi dilansir Tribun Jateng.
Sampai di rumah, Yanto bercerita kepada keluarganya telah membunuh bocah FA.
Akhirnya keluarga menyerahkannya ke Polsek Moga pada Rabu sore.
Merasa dihantui
Berkaus warna biru, di depan penyidik, Yanto membunuh karena kesal ketika pulang berdagang diganggu FA.
"Tanpa pikir panjang ia menghabisi nyawa korban dengan menenggelamkannya ke kolam kontrakan kosong," kata Kapolres Pemalang AKBP Kristanto Yoga Darmawan.
Pelaku sempat menjadi tahanan Polres Pemalang sebelum diserahkan ke Polres Bogor Jawa Barat.
Anggota Polsek Megamendung menjemput Yanto pada Rabu pukul 22.30 WIB.
Kini, Yanto harus menjalani proses hukum karena membunuh bocah di kontrakan yang ia tinggali kurang lebih satu tahun.
(TribunnewsBogor.com/Tribun Jateng)