Guna memastikan kembali koper tersebut dipindai ulang menggunakan mesin X-ray.
Dede mengatakan, dia sengaja membawa sebanyak enam pack rokok lantaran dalam sehari dia biasa menghabiskan dua bungkus rokok.
"Ya habis gimana pak saya aja sehari dua bungkus, disanakan (Arab Saudi) sekitar 40 hari, ini aja (enam slof) masih kurang," kata Dede kepada petugas Bea Cukai yang memeriksa isi koper miliknya.
Farhan, petugas Bea Cukai Bekasi mengatakan, dari sesuai peraturan yang ditetapkan, jemaah hanya diperbolehkan membawa maksimal dua pak rokok.
"Dari enam ini duanya boleh dibawa dimasukkan lagi ke dalam koper, lebih dari dua slof pasti kita sita enggak boleh dibawa," ujar dia.
Adapun rokok yang disita selanjutnya akan diserahkan ke PPIH Embarkasi Bekasi.
Jemaah dapat mengambilnya kembali saat pulang dari tanah suci dan tiba di Asrama Haji sebelum diberangkatkan ke daerah asalnya.
"Atau kalau ada keluarga bisa langsung diambil diserahkan ke keluarganya," jelas dia.
Kisah sedih
Ina Binti Halil Jutahir, calon jemaah haji asal Pamekasan, Jawa Timur, kecewa sekaligus malu.
Ia gagal berangkat haji tahun ini gara-gara kesalahan yang tak dibuatnya.
Ia pun memilih mengurung diri di rumah.
Kesedihan Ina Binti Halil Jutahir semakin tak terbendung ketika ia ikut melepas kedua tetangganya yang berangkat haji tahun ini.
Diberitakan Surya, Ina telah terdaftar dalam sistem komputerisasi haji terpadu (SISKOHAT) yang berangkat tahun 2019 ini.
Mirisnya, ia gagal berangk ke Tanah Suci ini bukan karena kesalahannya.