Mahasiswa Lampung Tertembak di Kampus: Tak Sadar Pinggang Bersimbah Darah, 3 Oknum Polisi Ditahan

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Mohamad Afkar Sarvika
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mobil Toyota Agya yang digunakan terduga pelaku penembakan di Universitas Bandar Lampung, Sabtu (10/8/2019). Kaca samping bagian kiri mobil terlihat berlubang setelah tertembus peluru.

"Jadi saat diperiksa keduanya bertemu karena memang salah satu diantara mereka mempunyai kemampuan memperbaiki senpi yang rusak, oleh karena ada waktu kuliah di UBL makanya bertemu dan menyerahkan senjata senjata ini dan tanpa sengaja coba meletus," bebernya.

Disinggung sanksi terberat keduanya, Joas belum bisa menjelaskan, lantaran masih dalam proses sidik serta pembuktian di Dit Reskrimum.

"Kami gak bisa menjelaskan sekarang pembuktian dulu di krimum. Nanti dari proses penyidikan sampai sejauh mana nanti dari Dit Krimum berkoordinasi dengan penegakan hukum internal (Bid Propam)," tandasnya.

Pelaku dan Korban Tak Saling Kenal

Pihak Polda Lampung membenarkan senjata yang meletus, melukai salah seorang mahasiswa Universitas Bandar Lampung (UBL) adalah berasal dari oknum anggota polisi.

Namun, dipastikan tidak ada unsur kesengajaan, dan antara oknum pelaku anggota polisi dan korban tidak saling kenal.

Senjata yang meletus saat itu berada di tangan Brigadir PJ, oknum anggota polisi yang bertugas di Polres Lampung Selatan (Lamsel).

Saat itu, ia tengah janji bertemu dengan rekannya, Bripka D.

"Tadi pagi sekitar 9.50 WIB, itu terjadi meletusnya senjata ditangan Brigadir PJ, dimana dengan menggunakan kendaraan Toyota Agya berjanji menyerahkan senjata tersebut kepada Bripka D. Mereka tengah melakukan perjanjian menyerahkan senjata, mungkin setelah di reparasi di ukir, di crome gagangnya atau bagaimana kita belum tahu, intinya mereka janjian menyerahkan senjata di parkiran UBL," jelas Kabid Humas Polda Lampung Kombes Zahwani Pandra Arsyad.

Menurut Pandra, tidak ada unsur kesengajaan dalam peristiwa meletusnya senjata di tangan oknum anggota polisi ini.

"Jadi senjata itu ada di tangan Brigadir PJ, mereka janjian di halaman UBL. Saat akan memberikan senjata tersebut, dilakukan pengokangan, pengosongan peluru. Tidak bertujuan menembak, mengosongkan peluru dari magazin, memastikan tidak ada peluru lagi di dalamnya. Tetapi saat pengokangan itu meletus," ujarnya.

Akibatnya kata dia, mahasiswa UBL atas nama Rahmat Heriyanto terkena peluru.

"Mengakibatkan mahasiswa yang baru selesai kuliah pagi hari, mereka itu (mahasiswa) sedang berkumpul di kantin UBL, saat itu mereka makan, terkena korban terkena peluru di bagian punggung, di bagian kanan. Sempat tidak sadarkan diri, dan dibawa rekannya ke RS Urip," paparnya.

Pandra memastikan oknum anggota polisi PJ tidak ada niat untuk menembak.

"Jadi antara korban dan pelaku tidak ada saling kenal, dan tidak ada niat penembakan oleh pelaku. Jadi murni kelalaian, meletusnya itu bukan ditujukan kepada korban," tandasnya.

Halaman
1234

Berita Terkini