Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Politikus Gerindra Syarif prihatin lantaran masih ada warga Jakarta yang belum memiliki sanitasi yang baik.
Contohnya, yang dialami oleh warga Gang Sekretaris, Tanjung Duren Utara, Grogol Petambutan, Jakarta Barat.
Menurutnya, buruknya sanitasi warga ibu kota ini merupakan masalah bersama yang harus segera diselesaikan oleh Pemprov DKI Jakarta.
"Kita cukup prihatin ada kejadian seperti ini di kota besar seperti Jakarta ya. Ada warga yang belum bisa memiliki sanitasi yang layak," ucapnya, Selasa (8/10/2019).
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta non definitif ini pun berencana akan mendorong Pemprov DKI untuk segera menuntaskan masalah sanitasi ini.
• Berharap Ibu Sembuh Jika Dirawat Malah Disuruh Petugas Medis Balik ke Rumah, Sabtu Dini Hari Wafat
• Bebby Fey Nikmati 6 Kali Ditiduri Genderuwo, Paranormal Mbak You Beberkan Fakta: Nakalnya Kurangin
Pasalnya, ia menyebut, anggaran untuk penataan kawasan kumuh, termasuk pembangunan sanitasi ini sudah dianggarkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2019.
"Anggarannya sudah ada, di Dinas Perumahan itu selalu ada (anggaran) membangun septic tank. Cuma ya tidak terserap," ujarnya saat dikonfirmasi.
Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA( DKI jakarta Juaini mengatakan, pihaknya telah menganggarkan dana Rp 166 milir untuk membangun septic tank di 30 kawasan kumuh di Jakarta.
"Anggaran Rp 166 miliar ini kita bangun septic tank saja. Nanti, baru disambungkan ke pembuangan-pembuangan limbah warga," kata Juaini.
Seperti diketahui, belum adanya ketersediaan jamban sehat masih menjadi permasalahan yang ditemui di Jakarta Barat.
Salah satu permukiman padat penduduk yang belum memiliki jamban sehat terdapat di RT 15 RW 7 Kelurahan Tanjung Duren Utara, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.
Mereka adalah warga Gang Sekretaris I yang berbatasan langsung dengan Kali Sekretaris.
Lokasi itu merupakan permukiman padat penduduk, dimana rumah-rumah warga memenuhi sepanjang gang di bantaran kali sekitar 100 meter dengan lebar gang hanya satu meter.
Di tiap permukiman ini, satu toilet yang kondisinya sangat sempit dan kumuh digunakan oleh beberapa kepala keluarga.