Adapun di bawah caption tertulis bahwa video tersebut diambil dari seseorang bernama Yusuf Neo Pamungkas.
Dalam potongan video tersebut terlihat pasien pria yang mengenakan kaus hijau dan celana biru yang diduga pasien gangguan jiwa tengah duduk di bangku taman dan diamankan oleh seorang berpakaian security.
Tangan kanan security tersebut memegangi kerah pasien sembari berkomunikasi menggunakan handy talkie yang dipegang di tangan kirinya.
Tak lama kemudian, datang lagi dua orang security lain yang berboncengan sepeda motor.
Saat turun dari motornya, seorang security berpakaian batik terlihat memukul pasien tersebut.
Namun sayang tak terekam insiden apa yang menjadi penyebab security memukul pasien tersebut.
Setelah itu, pasien pria tersebut dibawa menggunakan sepeda motor. Sebelum motor melaju, pasien yang diapit oleh kedua security sempat kembali dipukul.
• BPBD Bekasi Pastikan Tidak Ada Bangunan Rusak Atau Korban Jiwa Akibat Gempa Bumi di Cibarusah
• 2 Kali Kalah Beruntun di Liga 1 2019, Pelatih Persija Akui Minimnya Konsentrasi di Lini Belakang
Penjelasan Rumah Sakit Jiwa
Laurentius membantah kronologi yang beredar dalam video yang viral terkait pemukulan terhadap pasien gangguan jiwa.
Diketahui, dalam caption video yang beredar, salah satunya diposting di akun instagram @makassar_iinfo, disebutkan pasien diduga melarikan diri lantaran tak sanggup membayar tagihan.
"Sedih, diduga tidak bisa membayar tagihan, pasien ini kabur dari rumah sakit. Mirisnya lagi, pria yang berpakaian security lakukan kekerasan (10/12/2019)," tulis caption di akun Instagram tersebut.
Laurentius menegaskan kaburnya F tak ada kaitannya dengan tagihan rumah sakit.
Dijelaskannya, pasien F melarikan diri saat sedang mengikuti kegiatan olahraga pagi di area rumah sakit.
Mengetahui hal tersebut pihak keamanan pun berusaha mengamankan F untuk kembali ke RSJ. Namun sayangnya ada kekerasan yang dilakukan petugas keamanan terhadap pasien yang saat itu berada di trotoar.
"Enggak benar itu (karena tak mampu bayar). Kalau pun mereka (pasien) orang tidak mampu, mereka akan kami bantu dan ditanggung rumah sakit," kata Laurentius saat dikonfirmasi di rumah sakit tersebut di Jalan Prof Dr Latumenten, Selasa (10/12/2019).
Atas perbuatannya, Laurentius menyebut para oknum security yang lakukan pemukulan terancam diberhentikan dari pekerjaannya.