TRIBUNJAKARTA.COM- Aktivis dan Direktur Lokataru Foundation, Haris Azhar mengkritik pimpinan Komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Kritik itu terutama dia alamatkan kepada Ketua KPK Komjen (Pol) Firli Bahuri yang jarang terlihat ke publik menjelaskan mengenai penanganan kasus.
Sebagaimana diketahui, operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Komsioner KPU Wahyu Setiawan menyita perhatian publik.
Usai OTT tersebut, penyidik KPK disebut hendak menggeledah kantor Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto di DPP PDI Perjuangan.
Namun, petugas balik kanan. Simak ringkasannya.
• 5 Fakta Raja Keraton Agung Sejagat Ditangkap, Terkuak Nama Asli Dyah Gitarja Istri Sinuhun
Kritik keras pimpinan KPK
Haris Azhar mempertanyakan sikap KPK terkait kasus Wahyu Setiawan. Pada kasus tersebut, KPK turut menetapkan politikus PDI Perjuangan, Harun Masiku sebagai tersangka.
"Saya punya catatan. Ini KPK punya posisi apa dalam situasi hari ini? Jenderal Firli kemana dia? nggak nongol," kata Haris Azhar dalam diskusi di Indonesia Lawyers Club, Selasa (14/1/2020).
Haris Azhar kemudian menyindir Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron. Dalam acara diskusi tersebut, tidak ada pimpinan KPK yang hadir.
Satu-satunya perwakilan pimpinan KPK adalah Nurul Ghufron yang berbicara melalui sambungan telepon.
• Kesaksian Mantan Pengikut Kerajaan Agung Sejagat, Ada Kartu Anggota hingga Dijanjikan Dolar US
"Yang nongol komisioner belum cukup umur dia. Makanya dia enggak bisa jawab pertanyaan Pak Karni tadi, belum cukup dewasa menjawab persoalan-persoalan ini," beber Haris Azhar.
Haris menuturkan, pimpinan KPK harusnya memberikan perkembangan informasi setiap enam jam.
"Harusnya pimpinan KPK muncul setiap enam jam menjelaskan pekembangan ini. Dalam kasus ini masih banyak, Harun kemana enggak jelas," ungkapnya.
Sebagaimana diketahui, Harun Masiku kini diberitakan sedang berada di Singapura.
Haris Azhar mengaku khawatir nantinya KPK akan berfokus pada pencegahan.
• Zaskia Sungkar Curhat Perjuangan Lakukan Program Hamil, Reaksi Irwansyah Buat Adik Ipar Sontak Emosi