Meski tidak merayakan secara ritual, Imlek menurut dia adalah momentum untuk berbagi kebahagian dan menghormati leluhurnya.
"Saya mau ngerayain sekadar mengingat orang tua aja kalau ada rezeki juga ngasih (angpao) keponakan," terangnya.
Di usianya saat ini, Abdul mengaku akan tetap mengabdi sebagai pegawai kelenteng.
Dia bahkan sudah dipercaya oleh pengelola untuk mengurus segela perlengkapan yang sifatnya penting dan butuh ketelitian untuk perayaan Imlek.
Tugas penting itu misalnya mengatur peletakan lilin sesuai dengan permintaan umat yang mendonasi untuk perayaan Imlek.
Hal ini butuh ketelitian lantaran, peletakan dan pelenelan lilin harus benar-benar sesuai dengan jumlah yang mencapai ratusan.
"Ya kita mah yang penting sehat udah mau cari apa lagi istri juga senang kalau ada umat ada tamu yang datang ke sini ya saya layani hubungan baik-baik aja," tandansya. (*)