TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Tetangga mengenal keseharian NF (15) sebagai gadis pendiam, cerdas, pintar, berprestasi di sekolah baik akademik dan olahraga.
"Dia rajin di sekolah, selalu duduk paling depan dan jago menggambar," cerita Purwaningsih, kepala sekolah tempat NF mengeyam pendidikan sekolah menengah pertama di Jakarta Pusat.
Bisa dibilang, NF tipikal anak rumahan dan hampir tak pernah main di lingkungan rumahnya di Kelurahan Karang Anyar, Sawah Besar, Jakarta Pusat.
"Anaknya jarang main di luar. Dia di dalam rumah terus. Pulang sekolah langsung masuk ke rumah," ucap Yuli (45), tetangga, Jumat (6/3/2020).
Sofyan (47), Ketua RT setempat, menguatkan penuturan Yuli warganya. Dari semua anggota keluarga, paling ibu dan adik NF yang sering ke luar rumah.
"Dia (NF, red) keluar rumah paling ke sekolah. Setelah pulang langsung masuk ke rumah," ungkap Sofyan.
Sofyan mengakui, sekalipun diam dan jarang bergaul dengan anak-anak sebayanya, NF anak yang berprestasi.
"Sering menang lomba tenis meja," aku Sofyan.
Di balik semua itu ada hal orang tak tahu, NF secara sadar mengaku, tak menyesal, bahkan puas, telah membunuh teman kecilnya APA (6).
Warga Hilang Anak
Jelang azan Magrib, Kamis (5/3/2020), orangtua khawatir APA anaknya tak kunjung pulang ke rumah lalu melapor ke Sofyan.
Dibantu sejumlah warga, Kamis malam itu Sofyan bersama keluarga mencari APA keliling kampung.
"Orangtua korban lapor ke saya katanya anaknya enggak pulang-pulang. Saya sempat bantu keluarga keliling kampung cari korban, siapa tahu kan lagi main di rumah temannya," kata Sofyan.
Usaha Sofyan, keluarga dan warga sia-sia saja karena tak menemukan APA.
Lantaran tak ada hasil di mana keberadaan APA, orangtua dan Sofyan membuat laporan orang hilang di kantor Polsek Metro Sawah Besar.