Yuli sempat membantu pihak keluarga mencari APA hari itu hingga malam.
Sehari kemudian, Yuli dan tetangga lain kaget melihat polisi mendatangi rumah NF dan memeriksanya pada Jumat pagi.
Di lantai dua kamar NF, tepatnya di dalam lemari pakaiannya, polisi menemukan APA sudah tewas dalam kondisi terikat.
"Tadi pagi ada polisi datang, eh tahunya (APA) ada di lemari ternyata," tutur Yuli.
Menurut Yuli, pada Kamis malam itu warga dan keluarga sempat datang untuk mencari APA tapi tak sampai memeriksa lemari pakaian di kamar NF.
"Dicari sama keluarga tapi enggak ketemu, sempat datang periksa (rumah pelaku) tapi enggak buka lemari. Enggak ada yang mengira juga kalau di dalam lemari," ia menambahkan.
Ambil Mainan di Bak Mandi
Beberapa jam sebelum keluarga mencari APA, pada Kamis sore NF mengajak APA bermain di rumahnya.
NF meminta APA mengambilkan mainan lalu membenamkan kepalanya di bak kamar mandi hingga kehabisan nafas.
"Pelaku (NF) minta tolong diambilkan satu mainan yang tenggelam di bak mandi," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus di Mapolres Metro Jakarta Pusat, Sabtu (7/3/2020) siang.
APA pun membantu mengambilkan dengan lebih dulu melepaskan pakaiannya.
"Korban pun menceburkan diri ke dalam bak mandi tersebut," sambung Yusri.
Terlintas hasrat NF untuk membunuh dengan cara menenggelamkan kepala APA.
Setelah tak bernapas, NF memasukkan jasad APA ke dalam ember dan ditutupi kain agar tak diketahui orangtuanya.
"Orangtua pelaku saat pulang ke rumahnya tidak mengetahui," tambah Yusri.