Satpam Gasak 21 Gawai di Kantornya Karena Sakit Hati, Sempat Pakai Senjata Api dan Bius Korbannya

Penulis: Ega Alfreda
Editor: Suharno
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Sugeng Hariyanto ungkap kasus pencurian 21 unit telepon genggam oleh karyawannya sendiri di Mapolrestro Tangerang Kota, Selasa (25/8/2020).

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda

TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Seorang satpam atau petugas sekuriti di kawasan Kecamatan Batuceper, Kota Tangerang nekat menggasak 21 gawai di tempat kerjanya karena sakit hati.

Dalam melakukan aksi koboinya, tersangka berinisial AB (28) sempat menggunakan senjata api untuk menyandera seorang karyawan dan membiusnya supaya tidak sadarkan diri.

Begitu korban tidak sadarkan diri, AB langsung menggasak 21 gawai canggih di tempat ia bekerja sebagai satpam dan membawanya kabur.

Kapolres Metro Tangerang, Kombes Pol Sugeng Hariyanto mengatakan kalau AB berpura-pura sebagai mekanik untuk memperbaiki sistem alarm.

Polres Jakarta Barat Ungkap Penyelundupan 7 Karung Ganja hingga ke Solok Sumatera Barat

"Ia berpura-pura ada perintah pusat untuk memperbaiki alarm, saat diantar ke gudang sama pegawai yang jaha malah menodongkan senjata tajam kepada saksi lalu dibius menggunakan tiner," jelas Sugeng, Selasa (25/8/2020).

Begitu korbannya pingsan, ia langsung menggasak 21 buah gawai yang ada di PT. Gadai Indonesia Ciledug tersebut dan lari terbirit-birit.

Kejadian tersebut dia lakukan pada 20 Agustus 2020 di kawasan Kelurahan Porisgaga, Kecamatan Batuceper, Kota Tangerang.

Alasan sakit hati membuat seorang sekuriti di Kota Tangerang nekat membobol sebuah toko pegadaian itu.

Sebelum Buat Rencana Bunuh Sugianto, NL Sempat Ingin Dilaporkan Soal Masalah Pajak Perusahaan

"Pelaku mengaku sakit hati karena sempat meminjam uang kepada kantornya, namun tidak diberikan sehingga pelaku dendam dan melakukan pencurian di sana," ungkap Sugeng.

Dalam melancarkan aksinya, lanjut Sugeng, pelaku berpura-pura sebagai teknisi yang dikirim dari kantor pusat untuk memperbaiki alarm gudang.

Lantaran merupakan karyawan di kantor yang sama, ia pun telah mengetahui seluk beluk sistem kantor tersebut.

"Modus operandi pelaku berpura-pura menjadi teknisi memperbaiki alarm PT Gadai Indonesia Batuceper kemudian dalam melakukan aksinya yang bersangkutan sedikit memperoleh kemudahan karena salah satu karyawan di kantor cabang Ciledug," jelas Sugeng.

Kejaksaan Agung Pernah Ditegur Dinas Pariwisata DKI Jakarta, Ini Penyebabnya

Pelaku lantas bertemu karyawan dan mengatakan dia merupakan teknisi utusan kantor pusat.

Kemudian, ia menodongkan senjata api kepada karyawan tersebut dan membuatnya pingsam agar AB dapat melancarkan aksinya.

Halaman
12

Berita Terkini