Wacana Pesepeda Bisa Masuk ke Jalan Tol

Wacana Pesepeda Masuk Tol, Komunitas Brompton: Bisa Timbulkan Kecemburuan Sosial

Penulis: Gerald Leonardo Agustino
Editor: Erik Sinaga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Komunita sepeda Brompton Owner Gading dan Sekitarnya (BOGAS)

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

TRIBUNJAKARTA.COM, KELAPA GADING - Wacana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang akan mengizinkan sepeda masuk jalan tol menuai beragam komentar dari komunitas pesepeda.

Komunitas pemilik sepeda merk Brompton, Brompton Owner Gading dan Sekitarnya (BOGAS), tak sependapat dengan wacana itu.

Ketua BOGAS Chriswanto menuturkan, pihaknya sebenarnya mengapresiasi upaya Pemprov DKI yang mempunyai tujuan tertentu di balik wacana mengizinkan pesepeda masuk jalan tol.

"Kami dari BOGAS, kami sangat menghargai upaya DKI dalam hal terus memanjakan pesepeda dengan harapan semakin banyak orang yang beraktivitas sehari-hari dengan sepeda, mengurangi kemacetan, dan tentunya demi langit yang biru," kata Chriswanto dalam keterangan tertulisnya, Kamis (27/8/2020).

Di luar dari apresiasi yang diberikan, Chriswanto mengaku tak sependapat dengan wacana tersebut.

Pasalnya, ada pertimbangan-pertimbangan yang telah dipikirkan BOGAS terkait hal-hal yang bisa terjadi ketika sepeda boleh melintas di jalan bebas hambatan.

Pertimbangan pertama, lanjut Chriswanto, terkait segi keselamatan.

Ia menilai, ruas jalan tol yang ada sekarang belum memiliki ruang yang cukup untuk dibangun jalur khusus sepeda.

"Rasanya space tidak mungkin dibuat jalur khusus sepeda yang terpisah dengan aman, seperti halnya, mungkin, tol Suramadu (Surabaya-Madura)," kata Chriswanto.

"Bilamana ada kendaraan seperti truk yang mogok, tentunya akan membuat kemacetan luar biasa akibat bottle neck jalur yang semakin sempit," katanya menambahkan.

Selain dari sisi keamanan, Chriswanto juga menilai apabila wacana tersebut dijalankan, bisa memunculkan masalah sosial.

Ketika pemerintah memperbolehkan sepeda masuk tol, ia menilai akan timbul kecemburuan sosial dari pengguna jalan lainnya, terutama pengendara sepeda motor.

"Dari segi sosial dapat menimbulkan kecemburuan sosial, karena hanya dengan jalur sepeda yang semakin masif pertumbuhannya belakangan ini saja, banyak pemotor yang sudah antipati terhadap pesepeda," ucap Chriswanto.

Chriswanto pun berharap Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bisa mencari solusi lainnya untuk membuat pesepeda lebih nyaman dan aman mengaspal di Ibukota.

"Kami berharap akan ada solusi lain dari pemerintah untuk para pesepeda yang lebih cocok diterapkan di Ibukota tercinta ini," tutupnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat (PUPR) mengizinkan sepeda masuk jalan tol.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan, permohonan ini dilayangkan untuk mengakomodir pengguna sepeda yang jumlahnya meningkat tajam.

"Oleh sebab itu, Pak Gubernur mengusulkan kepada pak Menteri PUPR untuk disiapkan satu ruas tol, tepatnya mulai dari Kebon Nanas sampai dengan ke arah Priok. Satu sisi yang akan digunakan sebagai jalur sepeda sementara," kata Syafrin, Rabu (26/8/2020).

Jenis sepeda yang boleh masuk ke jalan tol pun dibatasi, yaitu hanya sepeda jalan raya atau road bike.

"Bukan sepeda biasa, namanya road bike. Jadi, (permohonan untuk) menyiapkan satu jalur sendiri untuk jalur sepeda sementara bagi road bike," ujarnya.

Selama penerapannya, jalan tol lingkar dalam yang mengarah ke Tanjung Priok akan ditutup sementara.

Polisi Gadungan Peras Perempuan yang Dikenalnya via Facebook: Modus Sebar Video Porno

Penulusuran Klaster Pabrik LG Masih Berlanjut, Pemkab Bekasi Sasar Lingkungan Keluarga Karyawan

Dalam Sepekan, Dua Kasus Peredaran Uang Palsu Terjadi di Jakarta Timur

Kendaraan bermotor, baik mobil pribadi hingga truk berukuran besar pun dilarang melintas di tol dan diminta menggunakan jalan arteri.

"Ruas tol yang ditutup akan ada manajemen dan rekayasa lalu lintas pengendalian arus," tuturnya.

"Jadi jalan tol di sisi barat dari Kebon Nanas sampai Plumpang ditutup dan para pesepeda road bike hanya akan di jalan tol, tidak keluar ke jalan arteri," tambahnya.

Berita Terkini