Meski demikian, Alfian mengaku masih ada kejanggalan dengan keterangan pelaku yang ingin menguasai uang korban tersebut.
Sebab, uang yang awalnya diincar pelaku itu tidak jadi diambilnya.
Tak cuma itu, polisi juga menyebut setiap bulannya pelaku mendapatkan gaji sebesar Rp 1,5 juta.
"Setebal-tebalnya dompet, masa sampai mau bunuh orang, sebenarnya dia gajinya Rp 1,5 juta, artinya logika dengan mudah itu (mendapatkan uang Rp 1,8 juta)," kata dia.
Baca juga: Gara-gara Pasir, Anji Manji Kaget Lihat Kondisi Tangan Balitanya: Kejadian Jarang, Tapi Nyata
Alfian mengatakan, kini pihak kepolisian masih lakukan pendalaman terhadap pelaku untuk menguak kasus pembunuhan tersebut.
Saat ini pelaku masih jalani pemeriksaan infensif di Polres Metro Bekasi Kota.
"Ini masih pendalaman bagi saya, mungkin lebih dari itu, enggak kenal sekali, kita dalami dahulu," kata Alfian.
Korban Baru Tinggal Satu Minggu
Korban pembunuhan berinisial SS (24) diketahui baru tinggal di indekos sekitar satu minggu lalu.
Hal ini dikatakan Ketua RW setempat Monang Pardede saat dijumpai dikediamannya pada, Senin (26/10/2020).
"Kalau dari informasi pengelola (Indekos) dia (korban) baru satu minggu tinggal di situ," kata Monang kepada wartawan.
Korban SS, lanjut Monang, berasal dari Kabupaten Purwakarta.
Aktivitas selama tinggal di kos kurang begitu diketahui warga sekitar.
"Kalau kenal kurang begitu tahu, tapi warga sekitar situ bilang paling kalau keluar dia beli makan aja, abis itu naik lagi ke atas," terang Monang.
Untuk diketahui, Indekos tempat ditemukannya jasad SS berada di lantai dua kamar nomor 12 yang juga sekaligus tempat penitipan sepeda motor.