Kerangka Manusia di Kontrakan

Adik Bunuh Kakak Lalu Pendam Jasadnya di Kontrakan Depok, Polisi Nilai Janggal Pengakuan Pelaku

Penulis: Siti Nawiroh
Editor: Kurniawati Hasjanah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Juan saat diamankan di Mapolrestro Depok, Kamis (19/11/2020).

TRIBUNJAKARTA.COM - Pengakuan seorang pria bernama Juan (20) tega menghabisi nyawa sang kakak, Dendi dinilai polisi janggal.

Polisi mencurigai Juan punya motif lain membunuh sang kakak di kontrakan di Jalan Kopral Daman, Sawangan, Kota Depok.

Jasad Dendi ditemukan pertama kali oleh pemilik kontrakan dipendam di bawah ubin,

Pemilik kontrakan curiga melihat ubinnya berbeda warna saat akan memperbaiki toilet.

Hingga akhirnya terbongkar, di dalam ubin tersebut terkubur jasad Dendi yang dibunuh adiknya sendiri.

Baca juga: Kerap Tidur Belakangan Dibanding Nathalie Holscher, Sule Ikuti Pesan Sang Emak: Jadi Saya yang Tahu

Tak butuh waktu lama, Juan berhasil diringkus polisi dan mengakui perbuatan kejamnya.

Soal motif, Juan mengaku kesal kepada sang kakak.

Pasalnya dikatakan Juan, Dendi kerap mudah marah gara-gara dirinya ingin menikah.

Follow juga:

Sedangkan kakaknya belum punya pasangan.

Karena hal itu, Juan nekat menghabisi nyawa sang kakak saat tertidur dengan menggunakan tabung gas elpiji dan membekap pakai bantal.

Namun, pengakuan Juan masih dirasa janggal oleh pihak kepolisian.

Hal itu diungkap Kapolres Metro Depok, Kombes Azis Andriansyah dilansir dari Kompas.com, Senin (23/11/2020).

Baca juga: Lama Jadi Asisten Nia Ramadhani, Theresa Wienathan Bongkar Sifat Asli Sang Bos yang Jarang Tersorot

"Motif ini terlalu ringan jika hanya dengan motif tersebut dia membunuh kakaknya,"

"Bagi kami masih agak janggal sehingga kita melakukan pra-rekonstruksi," kata Azis.

Polisi mengadakan prarekonstruksi pada Senin, 23 November 2020 dengan tujuan mengungkap motif Juan sesungguhnya.

"Kami merasa perlu mengeksplor atau menggali lebih dalam keterangan dari tersangka dan guna melengkapi proses penyidikan," sambungnya.

Baca juga: TERUNGKAP Polisi Bakal Tes Kejiwaan Pembunuh Kubur Jasad Kakak di Kontrakan, Curiga Pengakuan Pelaku

Pelaku Juan memperagakan saat menghabisi nyawa Dendi yang sedang tertidur pulas, Senin (23/11/2020). (TribunJakarta/Dwi Putra Kesuma)

Polisi telah menggelar rekonstruksi sebanyak 20-21 adegan.

Selain itu, kejanggalan lainnya juga ditemukan Azis pada motif Juan yang nekat menghabisi nyawa Didin karena diajak berhubungan badan.

“Juga termasuk bagaimana dia membunuh rekannya, dimana dia bersama pelaku lainnya (Khoir) melakukan kejahatan karena dia diajak melakukan hubungan sesama jenis,"

"Mengingat  dua lawan satu para tersangka ini lebih superior dibanding korban,” bebernya.

Baca juga: Polisi Periksa Ketua RT di Muara Angke yang Minta Uang Kepada Warga Saat Ambil Sembako Covid-19

“Artinya jika memang ada pemaksaan dari korban, para pelaku ini bisa menghindar dan menolak, tidak perlu melakukan pembunuhan,” sambungnya lagi.

Juan juga habisi tetangga

Tabir misteri penemuan jasad pria terkubur dalam kontrakan di Jalan Kopral Daman, Sawangan, Kota Depok, berhasil terkuak.

Jasad tersebut adalah Dendi, yang merupakan penghuni kontrakan itu sendiri.

Pelakunya tak lain dan tak bukan adalah Juana, yang merupakan adik dari korban.

Sebelumnya diberitakan, motif Juana nekat menghabisi nyawa kakaknya sendiri lantaran sakit hati tak direstui untuk menikah dengan kekasihnya.

Dari terungkapnya kasusnya ini, ada fakta lain yang mencengangkan, dimana Juana juga mengakui menghabisi nyawa Muhamad Syarifudin.

Suasana rumah kontrakan di Gang Kopral Daman, Jalan Raya Muchtar, Sawangan Baru, Depok, Jawa Barat pada Rabu (18/11/2020) malam, ketika geger penemuan tulang-belulang manusia terkubur di bawah lantainya. ((Istimewa))

Muhamad Syarifudin merupakan warga sekitar lokasi kejadian, yang sempat dikabarkan hilang sejak Agustus 2020 silam.

Kepada wartawan, Juana mengakui dirinya nekat menghabisi nyawa Muhamad Syarifudin alias Didin, lantaran dipaksan melakukan hubungan sesama jenis.

"Dia memaksa saya sama teman saya untuk melayani dia berbuat itu hubungan itu (badan)," kata Juana saat digiring di Polres Metro Depok, Pancoran Mas, Kamis (19/11/2020) malam.

Juana mengakui, dirinya nekat menghantam kepala korban menggunakan knalpot kendaraan roda dua.

"Dipukul kepalanya pakai knalpot bekas terus pakai batu. Bajunya dia terus dikubur di dekat rumah sekitar 200 meteran berdua sama teman saya yang sering diajak gitu," kaya Juana.

Lubang yang digunakan untuk mengubur jasad korban dalam kontrakan, Kamis (19/11/2020). (TribunJakarta.com/Dwi Putra Kesuma)

Baca juga: Gedung Kejaksaan Tinggi DKI Ditutup 3 Hari Imbas Pegawai Positif Covid-19

Baca juga: Cepatnya Pencurian Pecah Kaca Mobil di Cibubur Bikin Pedagang Tak Sadar Aksi Pelaku

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Metro Depok, AKBP I Made Bayu Sutha, mengatakan, untuk kasus pembunuhan Didin ditangani oleh Polres Bogor, lantaran tempat kejadian perkara (TKP) yang berada di daeah Gunung Pongkor.

I Made Bayu menjelaskan, kronologi pembunuhan ini berawak ketika Didin datang menemui pelaku ke Bogor seorang diri

"Di salah satu tempat pondok kosong dengan alasan ingin mencari sinyal. Sampai di sana dengan bujuk rayu korban merayu Juana untuk melakukan hubungan antar sesama jenis," kata I Made Bayu di ruangannya, Jumat (20/11/2020).

Selesai menghabisi nyawa Didin, Juana pun memakamkannya di daerah Gunung Pongkor.

Berita Terkini