Pernah suatu ketika, ia dan ayahnya melihat orang berbagi makan gratis. Ayahnya langsung merogoh saku celananya dan menyuruh Maya memberikan uang kepada orang itu.
"Sekitar tujuh tahun yang lalu kalau enggak salah. Saya kasih uang pemberian ayah saya untuk membantu orang itu. Biar bisa berbagi lagi nanti. Ayah saya bilang, 'kamu kalau ngasih harus ikhlas enggak perlu takut miskin malah nanti tambah berkah'," cerita Maya mengenang perkataan ayahnya yang tutup usia karena serangan jantung.
Dibantu para saudaranya
Untuk membuka warung makan gratis, Maya dibantu oleh kelima saudaranya yang rutin terlibat setiap Jumat.
Saudaranya, Ria (42); tantenya, Yoyo; ibunya, Marliah dan anaknya Ria, Fadilah (20) turut membantu Maya.
Anak-anak Maya juga suka membantunya memotong bahan makanan di rumah.
"Mulanya saya kasih tahu idenya, mereka tambah terdorong karena melihat banyak orang yang terdampak di saat pandemi ini," lanjutnya.
Mereka secara sukarela membantu Maya tanpa dibayar.
Dana untuk program makan gratis diperoleh Maya dari kocek pribadinya dan sejumlah donatur.
Setiap Jumat, ia setidaknya harus mengeluarkan uang Rp 500 ribu dari kantong pribadinya.
Banyak juga warga sekitar yang terdorong untuk membantunya.
"Ada juga sumbangan dari warga berupa beras atau buah pisang," ucapnya.
Baca juga: Belum Reda Perselisihan dengan Keluarga Sule, Teddy Pardiyana Kini Dikabarkan Menikah Lagi
Baca juga: Pilkada Kota Depok 2020, Tim Paslon 01 Temukan Dugaan Politik Uang Hingga Reaksi Sang Rival
Baca juga: Polres Jakbar Hentikan Truk di Sumatera, Ratusan Kilogram Ganja Ditemukan di Tumpukan Buah
Sempat tutup 2 bulan
Maya sempat menutup selama dua bulan warung makan gratisnya karena kebijakan Gubernur DKI Anies Baswedan yang menerapkan kembali PSBB secara ketat.
Namun, ternyata kebijakan itu bukan menjadi penghalang mereka untuk berbagi.