Pesawat Sriwijaya Air Jatuh

Baru FDR Sriwijaya Air SJ-182 dan 2 Unit Underwater Locator Beacon yang Baru Ditemukan Tim Penyelam

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penampakan setelah kotak hitam pesawat Sriwijaya Air SJ 182 ditemukan pada Selasa (12/1/2021). Terungkap, bagian blacx box yang baru ditemukan adalah flight data recorder (FDR).

Termasuk pada kegiatan operasi SAR kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang terjadi Sabtu (9/1/2021) lalu.

Ajie menceritakan bahwa setelah mendengar kabar soal peristiwa yang menimpa pesawat rute Jakarta-Pontianak tersebut, dirinya langsung mendapat surat tugas dari POSSI.

"Saya dari Makassar. Jadi begitu kita mendengar kabar ini, kita sudah siap. Karena memang kita sudah tim, kejadian kemarin-kemarin saya selalu hadir untuk mewakafkan untuk membantu," kata Ajie.

Baca juga: Keluarga Penumpang Sriwijaya Air Harap Ada Pendampingan Psikologis untuk Anak-anak Korban

Usai mendapat surat tugas, Ajie langsung terbang ke Jakarta dan tiba pada Senin (11/1/2021) kemarin dengan menggunakan biaya pribadi.

Tak lupa ia meminta izin dan restu dari anak dan istrinya di Makassar, supaya setiap aksi penyelamannya selalu dibawa dalam doa-doa keluarganya.

Suasana pencarian black box dan korban Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di Kepulauan Seribu pada Selasa (12/1/2021).   (TRIBUNJAKARTA.COM/SATRIO SARWO TRENGGINAS)

"Anak dan istri sudah memberi izin untuk support. Jadi kita pamit kepada mereka semua bahwa kita terpanggil untuk ini," kata dia.

Dituturkan Ajie, meninggalkan anak dan istri demi misi kemanusiaan sudah dilakukannya selama bertahun-tahun menjadi penyelam POSSI.

Bagi dia, merupakan sebuah kewajaran apabila ada kecemasan dan rasa takut saat akan terjun ke bawah air.

Namun, segala kekhawatiran itu selalu lenyap seketika saat Ajie berserah kepada Yang Maha Kuasa.

Apalagi, tugas evakuasi korban kecelakaan di perairan merupakan panggilan jiwa bagi dia.

"Rasa khawatir itu wajar terjadi di dalam diri setiap penyelam," kata Ajie.

"Karena kan kita masuk di dunia lain, dunia yang sangat berbeda, dunia yang kita tidak tahu ada apa di bawah sana."

"Jadi kita percayakan kepada Tuhan, kita percaya kita seperti ketuk pintu masuk ke rumah orang," sambungnya.

Baca juga: Penumpang Video Call ke Istri Saat Sriwijaya Air-182 Delay: Jaga Kesehatan Ya

Selain meninggalkan keluarga, Ajie juga merelakan uang pribadinya untuk menjalankan tugas-tugas kemanusiaan.

Uang tabungan hasil mencari nafkah sebagai pekerja selam komersial tak sedikit yang habis untuk akomodasinya selama berhari-hari menjadi relawan SAR.

Serpihan Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 dan beberapa potongan tubuh tiba di Posko SAR Terpadu Jakarta International Container Terminal (JICT) 2 Tanjung Priok, Minggu (10/1/2021) malam. (KOMPAS.com/NIRMALA MAULANA ACHMAD)
Halaman
1234

Berita Terkini