Sisi Lain Metropolitan

Cerita Pemulung di Pondok Labu: Selain Mengais Sampah, Raup Untung dari Tangan Dermawan

Penulis: Satrio Sarwo Trengginas
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana Kampung pemulung di Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan pada Senin (18/1/2021).

Warga kampung pemulung Pondok Labu lainnya, Yani (32) juga senasib dengan Hasnah.

Ia tampak duduk di depan balai pertemuan warga sambil menyuapi dengan nikmat semangkuk bakso yang dicampur nasi bersama anaknya.

Yani bersama suaminya sudah empat tahun meninggalkan Klaten, Jawa Tengah demi mengadu nasib menjadi pemulung.

Di kampung pemulung, Yani juga menjadi anak buah Rubiyo.

Ia kerap kali dipinjami uang untuk biaya makan oleh pelapak tersebut.

Namun, sistem semacam ini ibarat gali lobang tutup lobang.

Sebab, hasil memulung dalam sebulan saat pandemi terkadang tidak cukup untuk melunasi utangnya. 

Yani bahkan kembali berutang untuk biaya hidup selanjutnya setelah baru melunasi utangnya kepada Rubiyo.

"Kemarin udah minjem uang Rp 500 ribu buat makan. Itu pun masih kurang buat makan. Kalau dapatnya Rp 520 ribu sekali nyetor, untung 20 ribu. Nanti minjem uang Rp 500 ribu lagi" ujarnya.

Berita Terkini