Jhoni Allen Bersaksi SBY Tak Berdarah-darah, Demokrat Balas Tudingan: Yang Bilang Tak Tinggal Bumi

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jhoni Allen Marbun usai diperiksa penyidik di Kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta Selatan, Selasa (7/1/2014). Eks politikus Demokrat Jhoni Allen Marbun menegaskan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak berjuang dalam partai berlambang bintang mercy.

Jhoni Allen juga berbicara rekayasa Kongres Demokrat yang dilakukan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)

Ia menilai rekayasa Kongres Demokrat dilakukan SBY mulai Kongres Luar Biasa (KLB) di Bali hingga Kongres V di Senayan pada 15 Maret 2020.

Jhoni yang pun menegaskan kudeta Partai Demokrat pertama kali dilakukan oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Ia menceritakan saat Anas Urbaningrum terpilih sebagai Ketua Umum Demokrat secara demokratis dalam kongres di Bandung tahun 2010.

"Dalam perjalanannya anas urbaningrung tersangdung masalah hukum namun belum status tersangka," jelas Jhoni Allen.

Susilo Bambang Yudhoyono (kiri) dan Anas Urbaningrum (kanan) . Jhoni Allen menyebutkan kudeta Partai Demokrat dilakukan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada era Anas Urbaningrum. (TRIBUNNEWS.COM/DANY PERMANA)

Lalu, kata Jhoni, SBY selaku ketua dewan pembina Partai Demokrat dan Presiden RI mengambil kekuasaan ketua umum Anas Urbaningrum.

Caranya, Jhoni mengatakan SBY membentuk presidium dimana ketuanya SBY menjadi ketuanya dan Anas Urbaningrum sebagai wakilnya.

"Anas Urbaningrum yang tidak memiliki fungsi menjalankan roda Partai Demokrat sebagai ketua umum. Inilah kudeta yang pernah terjadi di Partai Demokrat setelah Anas Urbaningrum menjadi tersangka," kata Jhoni.

Setelah Anas Urbaningrum menjadi tersangka, kata Jhoni, terjadilah KLB Pertama atau Kongres Ketiga Partai Demokrat di Bali tahun 2013 untuk melanjutkan sisa kepemimpinan Anas Urbaningrum hingga 2015.

"Dimana beliau mengatakan hanya akan meneruskan sisa kepemimpinan Anas Urbanbingrum sehingga saya Jhonni Allen diperintahkan membujuk Marzuki Alie yang saat itu sebagai ketua DPR RI untuk tidak maju sebagai kandidat Ketua Umum Partai Demokrat padahal pada Kongres Kedua 2010 memperoleh suara kedua terbesar setelah Anas Urbaningrum," jelasnya.

Jhoni kembali melakukan rekayasa saat Kongres ke IV Demokrat di Surabaya.

SBY merekayasa kongres agar menjadi calon tunggal sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.

"Inilah bentuk pengingkaran janjinya terhadap dirinya sendiri dan para kader Partai Demokrat di seluruh tanah air," tuturnya.

Tindakan SBY yang paling meresahkan, kata Jhoni, hak para Ketua DPD dan Ketua DPC seluruh Indonesia diamputasi dengan mengambil iuran anggota fraksi DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten Kota untuk sebagian disetor kepada DPP dan hak-hak penentuan kepala daerah tanpa ada pertanggunjawabannya.

Kongres V Demokrat pada 15 Maret 2020, Jhoni Allen menyebut SBY juga merekayasa sehingga putra bungsunya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi Ketua Umum Partai Demokrat.

Halaman
1234

Berita Terkini