Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Dinas Kesehatan Kota Tangerang menyebutkan tidak ada sanksi sampai saat ini untuk masyarakatnya yang tidak mau divaksin Covid-19.
Sebab, dari informasi yang didapatkan di Terminal Poris Plawad Kota Tangerang, banyak sopir bus di sana yang ogah divaksinasi.
Padahal, Pemerintah Kota Tangerang sedang menggelar vaksinasi Covid-19 secara gratis di sana pada Kamis (4/3/2021) siang tadi.
Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang Televisianingsih mengatakan kalau pihaknya masih fokus penuntasan proses vaksinasi.
Sampai semua elemen masyarakat Kota Tangerang berhasil divaksinasi Covid-19.
"Kami saat ini fokus pada proses vaksinasinya, jadi kalau ada yang menolak pasti kami akan edukasi terus apa alasannya menolak," terang Televisianingsih di Terminal Poris Plawad, Kamis (4/3/2021).
Baca juga: Sopir Bus di Tangerang Menolak Divaksin Covid-19: Kita Sudah Sehat, Enggak Usah Vaksin
Baca juga: 6 Ramuan Tradisional Berkhasiat Mengobati Cantengan Secara Alami, Catat Bahan-bahannya
Baca juga: Satpol PP Ancam Polisikan Pria yang Mengaku Anak Anggota TNI Saat Menolak Sanksi Razia Masker
Sampai detik ini pun belum ada aturan tertulis soal sanksi masyarakat yang enggan divaksin.
Kendati demikian, Televisianingsih mengaku pihaknya tetap memberikan sosialisasi bagaimana pentingnya dan seberapa amannya vaksin Covid-19.
Dalam hal ini, Dinkes akan bekerja sama dengan Dinas Perhubungan Kota Tangerang untuk melalukan sosialisasi kepada sopir yang menolak untuk divaksin.
"Akan kerja sama dengan Dishub karena sasaran kita kali ini di bawah Dishub. Tapi kami juga sebetulnya sosialiasi dari situs kami di Dinkes tidak hanya sopir tapi ke semua masyarakat," jelas Televisianingsih.
Usut punya usut, banyak sopir angkutan umum di Kota Tangerang yang menolak untuk divaksinasi Covid-19.
Mulai dari sopir bus, angkutan umum hingga beberapa ojek konvensional yang biasa beroperasi di Kota Tangerang.
Alasannya simpel, kebanyakan dari mereka sudah merasa sehat jadi tidak perlu dilakukan vaksinasi Covid-19.
Padahal, Dinas Kesehatan Kota Tangerang hari ini, Kamis (4/3/2021) menggelar vaksinasi Covid-19 kepada para sopir angkutan umum dan ojek online secara gratis di Terminal Poris Plawad.
Biduri, seorang sopir bus antar kota mengaku sudah sehat dan tidak butuh vaksinasi.
Baca juga: Ada Rencana KBM Tatap Muka di Sekolah, Disdik Depok Harap 75 Persen Tenaga Pendidik Sudah Divaksin
"Ngapain ikut (vaksinasi) kalau kitanya sudah sehat kan enggak usah vaksin, enggak perlu lah," kata Biduri di Terminal Poris Plawad, Kota Tangerang, Kamis (4/3/2021).
Ia mengaku kalau rajin berolahraga jadi kunci kebugaran badannya.
Makanya selama pandemi Covid-19 ini ia merasa tidak pernah jatuh sakit.
"Alasan selain sehat karena setiap harinya olahraga banyak di rumah, sudah sehat ngapain vaksin lagi," aku Biduri.
Pasalnya, bukan hanya dirinya, rapi banyak dari teman seperjuangannya yang enggak dilakukan vaksinasi Covid-19.
"Sopir yang juga enggak ikut vaksin, pada sehat kok ngapain ikut vaksin," ulang Biduri.
Baca juga: Jika Pemilu Digelar Hari Ini PDIP, PSI, dan Golkar Berjaya di DKI Jakarta
Hal senada juga diungkapkan Asmael, dirinya mengaku tidak perlu vaksinasi Covid-19.
Padahal dia memakirkan busnya tepat di sebelah lokasi vaksinasi Covid-19 yang diselenggarakan Pemerintah Kota Tangerang.
"Sudah bang, sudah sehat enggak ikutan ah vaksin," teriak Asmael.
Sebagai informasi, sekira 1.000 sopir angkutan umum dan driver ojek online di Kota Tangerang akhirnya menjalani vaksinasi Covid-19.
Kedua bidang pekerjaan tersebut memang masuk daftar vaksinasi Covid-19 tahap kedua di Kota Tangerang.
Sebagaimana diketahui, vaksinasi tahap kedua di Kota Tangerang memang menyasar para pekerja publik yang sering bergesekan dengan masyarakat.
Proses vaksinasi dilaksanakan di Terminal Poris Plawad Kota Tangerang pada Kamis (4/3/2021) dari pukul 08.00 WIB sampai 12.00 WIB.
Dari pantauan langsung di lokasi, proses vaksinasi berjalan tenang dan kondusif.
Baca juga: Polisi Sebut 2 Mahasiswa Pelaku Penganiayaan Saat Aksi di Gedung DPR juga Curi Tas dan Ponsel Korban
Bahkan tidak ada sama sekali antrean yang mengular lantaran para peserta sudah berbondong-bondong hadir pada pagi hari.
Proses pendataan vaksinasi untuk para sopir angkutan umum dan ojol pun berjalan sangat simpel.
Mulai dari pengisian data diri, lalu diarahkan ke pengecekan tensi, suhu tubuh, dan riwayat penyakit.
Setelah dianggap layak untuk vaksinasi, peserta langsung duduk di sebelah tenaga medis untuk penyuntikan vaksin Covid-19.
Peserta pun diminta untuk menunggu selama.30 menit untuk diobservasi pasca-vaksinasi untuk melihat apakah ada efek berat.
Seorang sopir bus Tayo, Asawin (54) yang sudah divaksinasi Covid-19 mengaku proses vaksinasi sangat cepat dan praktis.
"Cepat kok (prosesnya), paling lama cuma observasi 30 menit, sebelumnya paling 10 menitan aja," cerita Asawin.
Setelah divaksin, dirinya mengaku tidak muncul efek yang berarti.
Hanya merasakan pegal di lengan yang disuntik.
"Alhamdulillah sih enggak ada efek apa-apa, cuma panas dan pegel di tangan kiri yang tempat disuntiknya," tutup Asawin.