S mengungkapkan, keponakannya sudah jarang pulang sejak habis lebaran, atau pertengahan Mei 2021.
"Dia (korban) tuh jarang pamit, enggak pernah pamit. biasanya dia pergi enggak pulang-pulang, bilangnya beli bakso, perginya diam-diam," ujarnya.
Sementara, pihak kepolisian mengaku sudah menangkap pasutri FM dan BS.
Pasutri itu menjadikan A sebagai Pekerja Seks Komersial (PSK) berkali-kali.
"Sudah di Polres tersangkanya, sudah diamanin, dua, dua orang, pasutri itu," ujar Kapolres Tangsel, AKBP Iman Imanuddin.
"Kita kenakan TPPO," tambahnya.
Iman juga mengatakan, akan mendalami dugaan pidana penganiayaan berdasarkan kondisi korban yang penuh lebam.
"Nanti kalau ada fakta hukum penganiayaannya, kami junctokan," ujar Iman. (TribunJakarta.com/Jaisy/WartaKota/Rizki Amana) (*)