Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, TANJUNG PRIOK - Praktik pungutan liar (pungli) yang marak terjadi di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, menjadi perbincangan hangat beberapa hari belakangan.
Lingkaran setan pungli dari jalan raya hingga ke dalam area pelabuhan menjadi momok bagi para sopir truk barang yang setiap hari beroperasi di kerasnya Jakarta Utara.
Praktik pungli ini tak terlepas dari tindakan para pegawai-pegawai di pelabuhan yang memeras para sopir truk dalam proses bongkar muat barang.
Sementara di jalanan, aksi serupa dilakukan aktor-aktor premanisme yang biasa dikenal sebagai pak ogah.
Pemberitaan soal praktik pungli di pelabuhan yang telah terjadi menahun ini meledak fantastis selepas kunjungan Presiden Joko Widodo.
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pada Kamis (10/6/2021) lalu mengadakan pertemuan dengan para sopir truk di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok.
Dalam pertemuan itu, Jokowi mendengarkan keluhan sopir truk yang mengungkap bahwa aktivitas di Pelabuhan Tanjung Priok lekat dengan tindakan pungli.
Mendengar keluhan para sopir truk, di depan sorotan kamera, Jokowi langsung menelepon Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.
Baca juga: Koordinator Pungli di Tanjung Priok Miliki Barang Branded, Punya Sepatu Harga Rp2 Juta Hasil Pungli
Baca juga: Ditangkap Polisi, PJLP Dinas Pertamanan DKI Mengaku Sudah 6 Kali Menjambret
Baca juga: Belum Bebas Seutuhnya, Kasus Persetubuhan yang Menjerat Ustaz Gondrong Pengganda Uang Masih Melekat
Orang Nomor Satu di Indonesia itu meminta Polri segera bertindak memberantas para pelaku pungli yang meresahkan.
Merespons cepat perintah Presiden, Jenderal Listyo Sigit Prabowo langsung mengerahkan anggotanya meringkus para pelaku pungli.
Hasilnya, lewat pengerahan aparat gabungan Polres Metro Jakarta Utara dan Polres Pelabuhan Tanjung Priok, 49 pelaku pungli ditangkap pada Kamis lalu atau dua jam setelah kunjungan Jokowi.
"Yang kami amankan ini total ada 49 orang, di situ perannya masing-masing dengan kelompok masing-masing, di pos-pos masing-masing," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus di Mapolres Metro Jakarta Utara, Jumat (11/6/2021) kemarin.
Yusri memerinci, dari total 49 pelaku, sebagian besar ditangkap jajaran Polres Metro Jakarta Utara.
Satreskrim Polres Metro Jakarta Utara menangkap 28 pelaku di dua perusahaan, yakni PT DKM dan PT GFC.