Anggap Biasa Kritik BEM UI, Jokowi: Dulu Saya Dibilang Klemar-klemer, Planga-plongo, Otoriter

Editor: Y Gustaman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) tengah merayakan Dies Natalis 67 Tahun di Hotel Mercure Cikini Jakarta. Dalam acara tersebut, Presiden Joko Widodo berpesan kepada GMNI untuk tetap berdiri di depan melawan gerakan radikalisme, merawat kebhinekaan dan toleransi

Soal pemanggilan pihak kampus terhadap ketua dan anggota BEM UI, Jokowi pun angkat bicara.

Ia meminta pihak kampus tidak perlu menghalangi mahasiswa untuk berekspresi.

"Saya kira ini bentuk ekspresi mahasiswa dan negara ini adalah negara demokrasi. Jadi boleh-boleh saja. Universitas tidak perlu untuk menghalangi mahasiswa untuk berekspresi," terang Jokowi.

Jokowi Beberkan Sindiran Orang

Bagi Jokowi, dirinya biasa menjadi sasaran kritik banyak orang. Ia pun masih ingat kritik pedas yang dilayangkan kepadanya selama menjabat.

"Dulu ada yang bilang saya ini klemar-klemer, plonga-plongo, kemudian ada yang ganti lagi saya ini otoriter, kemudian ada yang bilang saya 'bebek lumpuh'," ujar Jokowi.

"Baru-baru ini juga dikatakan 'Bapak Bipang' dan terakhir ini ada yang menyampaikan 'The King of Lip Service'," imbuh dia.

Presiden Jokowi tak ingin larut menanggpi kritik BEM UI, karena Indonesia diterpa lonjakan kasus aktif Covid-19.

Baca juga: Kampus UI Sebut Unggahan BEM UI Soal Presiden Jokowi ‘The King Of Lip Service’, Melanggar Aturan

Ia pun meminta seluruh masyarakat untuk bersama-sama fokus pada penanganan pandemi Covid-19 yang sedang dialami Indonesia.

"Tapi yang saat ini penting, kita sama-sama fokus dalam menangani pandemi Covid-19," pinta Jokowi.

Postingan akun Twitter BEM UI, menjuluki Jokowi sebagai The King of Lip Service, Sabtu (26/6/2021). (ISTIMEWA/Twitter @BEMUI_Official)
Penjelasan BEM UI

Wakil Kepala Departemen Aksi dan Propaganda BEM UI Achmad Fathan Mubina menjelaskan perihal postingan BEM UI yang belakangan viral itu.

Menurut dia, BEM UI menilai apa yang dikatakan Jokowi di berbagai kanal pemberitaan tidak sesuai dengan realitanya.

“Kita dari bidang sosial dan politik punya banyak isu yang perlu disikapi, selaku tupoksi kita di BEM," ujar Fathan kepada TribunJakarta lewat sambungan telepon, Minggu (27/6/2021).

"Beberapa di antaranya ada keterlibatannya dengan presiden itu sendiri,” tambahnya.

Menurut dia, di sejumlah pemberitaan media, apa yang dinyatakan Jokowi itu tidak sesuai dengan realisasinya.

Halaman
123

Berita Terkini