TRIBUNJAKARTA.COM - Di media sosial TikTok dan Instagram, viral video emak-emak makan di sebuah restoran penuh pengunjung.
Sambil merekam siatusi restoran yang penuh pengunjung, emak-emak tersebut mengatakan di kotanya aman dan bebas dari virus corona.
TONTON JUGA
"Padang kota bebas, makan apa saja kita enggak ada yang di-lockdown, enggak ada yang disekat-sekat," ucap emak-emak tersebut.
"Liat tuh ramai, enggak ada, bebas semua, enggak ada jaga jarak,"
"Padang aman, tidak takut apapun, tidak takut corona," imbuhnya.
Emak-emak yang diketahui bernama Yuliati itu kemudian menceritakan ia sedang berada di restoran Bebek Sawah, di Kota Padang.
Di restoran tersebut terlihat tak diterapkan protokol kesehatan.
Baca juga: Viral Rombongan WNA China Diduga Tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Begini Tanggapan Imigrasi
TONTON JUGA
Para pengunjung restoran duduk berdempetan.
"Lihat lah!" kata Yuliati.
"Saya lagi di Padang, makan di restoran Bebek Sawah,"
"Ramai, enggak ada jaga jarak, bebas," imbuhnya.
Baca juga: Video Pernikahan Anak Viral, Lurah di Depok Mengaku Sudah Taati Prokes: Hanya 30 Orang yang Hadir
Yuliati kemudian membandingkan sikap orang-orang di restoran tersebut, dengan warga Jakarta.
Tak cuma itu, emak-emak tersebut juga menyindiri soal pemerintah yang zalim.
"Kenapa kita di Jakarta kok pada panik semua," ucapnya.
"Udah jangan panik, lawan aja, pemerintahan zolim!" tambahnya.
Baca juga: Video Pesta Nikahan Anaknya Viral, Lurah di Depok: yang Rekam Tetangga
Seperti kejadian viral pada umumnya, Yuliati kemudian meminta maaf setelah videonya itu viral dan menuai kecaman.
"Saya yang bernama Yuliatin yang buat video di Bebek Sawah, saya minta maaf kepada pemerintahan Indonesia dan masyarakat Indonesia," katanya.
Yuliati mengaku perkataannya di video tersebut hanya candaan semata.
"Itu hanya canda-candaan," ujarnya.
"Mohon maaaf ya pemilik rumah makan Bebek Sawah," imbuhnya.
Video Viral Lainnya
Viral Video Tamu Undangan Asyik Joget di Nikahan yang Digelar Lurah, Susi Pudjiastuti: Tenggelamkan!
Video yang merekam acara pesta pernikahan meriah, di saat Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat viral di media sosial.
Pesta pernikahan tersebut ternyata digelar oleh salah seorang Lurah di Kecamatan Pancoran Mas.
TONTON JUGA
Pantauan TribunJakarta, di video tersebut terlihat sejumlah tamu undangan nampak bergoyang bersama.
Tak ada jarak sama sekali di antara tamu undangan.
Para tamu undangan asyik berjoget diiringi lagu yang dinyanyikan seorang pria di atas panggung musik.
Baca juga: Evaluasi PPKM Darurat Hari Pertama di Depok: Lurah Gelar Hajatan, Membludaknya Kendaraan di Margonda
TONTON JUGA
Video viral itu sontak membuat masyarakat Indonesia geram, termasuk mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.
Di media sosial Twitternya yang telah terverifikasi, Susi Pudjiastuti mengomentari berita online yang membahas tingkah tak terpuji lurah berinisial, S itu.
Menueur Susi Pudjiastuti, S pantas ditenggelamkan.
"Tenggelamkan !!! Serius!!!" kicaunya, Minggu (4/7/2021).
Baca juga: Pemkot Depok Bakal Periksa Lurah Gelar Pesta Hari Pertama PPKM Darurat, Rumahnya Disegel Satpol PP
Cuitan Susi juga mendapat banyak respons dan sampai berita ini ditulis sudah disukai lebih dari 6.200 kali dan di-tweet ulang lebih dari 1.750 kali.
Sekedar informasi Kota Depok tengah menjalani PPKM Darurat, yang satu di antara sejumlah larangan dalam PPKM ini adalah tidak boleh menggelar resepsi (pesta) pernikahan.
“Terkait dengan kejadian resepsi pernikahan, Satgas Covid Kota Depok, oleh Satpol PP, sudah turun ke lapangan, sudah melakukan penghentian kegiatan,” ujar Juru Bicara Satgas Covd-19 Kota Depok, Dadang Wihana, Sabtu (3/7/2021).
Dadang mengatakan, pihaknya juga akan segera melakukan pemeriksaan terhadap panitia penyelenggara pesta pernikahan tersebut.
“Kami akan segera melakukan pemeriksaan dan akan melakukan BAP (berita acara pemeriksaan) terhadap yang bersangkutan,” katanya.
Baca juga: Cuma Diberi Peringatan, Petugas Satpol PP Depok Baru Datang karena Lurah Gelar Pesta Viral di Medsos
“Jika ditemukan pelanggaran maka akan dikenakan sanksi sesuai ketentuan. Sebelumnya, kami melalui Camat dan juga satgas sudah mengingatkan kepada yang bersangkutan, sebelum melakukan acara, untuk mengikuti prokes dan aturan yang berlaku,” kata Dadang Wihana.
Sementara itu Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Depok, Lienda Ratnanurdianny, mengatakan, pihaknya sudah mendatangi lokasi oknum lurah di Kecamatan Pancoran Mas yang menggelar acara pesta pernikahan.
"Sudah diperingatkan dan didatangi sama anggota, saya juga sudah bicara by phone ke ketua panitia,” kata Lienda melalui pesan singkat pada wartawan, Sabtu (3/7/2021).
"Tadi diminta dihentikan. Tapi karena ada berita medsos, anggota meluncur lagi ke lokasi,” timpalnya.
S Dipanggil
Atas kejadian ini, S diagendakan menjalani pemeriksaan (BAP) oleh Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Depok.
"Kalau nanti kita temukan pelanggaran maka akan dikenakan sanksi nanti sesuai dengan ketentuan," tutur Dadang.
Dadang mengaku sebelum hajatan di gelar, S yang merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN) ini telah diperingatkan oleh Camat dan Satgas untuk menegakkan protokol kesehatan bila tetap ingin menggelar hajatan di masa PPKM darurat.
Terlebih sebelum PPKM Darurat diterapkan, Kota Depok melalui Peraturan Wali Kota telah memutuskan adanya kebijakan terkait pelaksanaan pesta pernikahan.
"Sebenarnya kita sudah memberlakukan prokes pembatasan kerumunan hajatan maksimal 30 orang kapasitas sejak dua minggu lalu. Kemudian diperkuat dengan SK Wali Kota terkait PPKM Darurat," paparnya.
Baca juga: Lurah di Depok Gelar Pesta Pernikahan Hari Pertama PPKM Darurat, Tamu Undangan Joget Diiringi Musik
Sikap S ini justru mengesankan tak peduli terhadap aturan yang dikeluarkan tak hanya oleh pimpinan di tingkat kota tetapi juga pusat dalam hal ini presiden.
Sebagai ASN, sudah seharusnya para pejabat memberikan contoh yang baik demi kemaslahatan bersama di masa pandemi yang telah membuat banyak orang jenuh selama 1,5 tahun ini.
Sementara itu, Camat Pancoran Mas Utang Wardaya membenarkan ulah S yang mengadakan hajatan tersebut. Dengan viralnya video itu, Utang mengatakan pihaknya bersama Satpol PP mengambil tindakan menutup paksa atau menyegel acara tersebut.
Namun penutupan justru dilakukan setelah viral dan berlangsung pada malam hari.
"Sudah kami tutup acaranya. Dan sudah disegel juga. Pak lurah mungkin lagi istirahat," kata Utang dikonfirmasi wartawan.
Mencuatnya kasus ini turut disikapi Kepala BKPSDM Kota Depok Sopian Suri.
Sopian memastikan bahwa pihaknya akan memeriksa Lurah S, terkait kerumunan hajatan yang terjadi hari ini.
"Senin yang bersangkutan kami periksa," balas Sopian dalam pesan singkatnya saat dikonfirmasi wartawan, Sabtu (3/7/2021).