Beda Gaya Gubernur DKI Sikapi Interpelasi: Ahok Tantang Balik DPRD, Anies Jamu Makan Pimpinan Fraksi

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Yogi Jakarta
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Ahok berbeda cara menyikapi ancaman interpelasi DPRD DKI Jakarta.

"Interpelasi itu kewenangan DPRD DKI, kami tidak mencampuri, tidak mengintervensi," ucapnya, Sabtu (28/8/2021).

Gubernur Anies Baswedan, Basuki Tjahaja Purnama, dan Djarot Saiful Hidayat saat bertemu di Gedung DPRD DKI, Senin (26/8/2019). (TRIBUNJAKARTA.COM/DIONSIUS ARYA BIMA SUCI)

Ariza sangat menghargai Fraksi PDIP dan PSI yang mengusulkan interpelasi terhadap rencana Anies menggelar Formula E.

"Masalah interpelasi itu masalah kewenangan oleh teman-teman DPRD, sesuai aturan ketentuan bagi yang mengusulkan bagi yang tidak ikut, itu hak teman-teman DPRD," ujarnya.

Walau demikian, hubungan dengan legislatif harus tetap dijaga guna memastikan seluruh program yang dijalankan dengan baik.

"Tugas kami membangun Jakarta sesuai dengan ketentuan, kami selalu bersinergi bersama untuk memastikan visi misi program kemudian RPJMD dapat dilaksanakan dengan baik," kata dia.

Baca juga: Ikut Tanda Tangan Interpelasi Anies, Mantan Staf Ahok Minta Dana Formula E Buat Santunan Anak Yatim

Taufik Gerindra Yakin Interpelasi Kandas

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Mohammad Taufik, memastikan interpelasi Formula E yang diajukan 33 anggota dewan bakal kandast.

Pasalnya jumlah anggota yang setuju dengan interpelasi tidak mampu memenuhi kuorum.

Wakil Ketua DPRD DKI Mohamad Taufik saat ditemui di DPRD DKI, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (30/9/2020). (Tribunjakarta/Dionisius Arya Bima Suci)

Adapun dalam aturan, syarat untuk pelaksanaan rapat paripurna harus memenuhi kuorum 50 persen + 1.

Jumlah anggota dewan saat ini sebanyak 106 orang. Dari jumlah tersebut, 73 orang atau atau sekitar 70 persen legislator DKI tidak ikut.

"Kesepakatan dari 7 fraksi dengan anggota 73 tidak ikut interpelasi. Pertimbangannya ya kita selesaikan dulu pandemi ini lebih utama."

"Rakyat butuh pandemi selesai supaya ekonomi bisa berjalan. Saya kira lebih pada kerja untuk masyarakat," kata Taufik, Sabtu (28/8/2021).

Daftar fraksi yang anggotanya tidak ikut mengajukan hak interpelasi antara lain Gerindra, PKS, Demokrat, PAN, Nasdem, dan PKB-PPP.

"Dalam mengambil keputusan harus 50 + 1. Karena kami ada 73 anggota dewan dari 7 fraksi tidak ikut dalam interpelasi itu," ucap politikus Gerindra ini.

Ia memastikan jumlah anggota dewan yang menolak interpelasi lebih banyak. "Kami kan ada 73 yang menolak, tidak ikut," tegas Taufik.

Baca juga: Tak Gentar Meski 7 Fraksi Bela Mas Anies, PDIP Pastikan Pengajuan Interpelasi Jalan Terus 

Anies menuangkan rencana penyelenggaraan Formula E tersebut dalam Instruksi Gubernur Nomor 49 Tahun 2021 tentang Penyelesaian Isu Prioritas Daerah Tahun 2021 - 2022.

Sejumlah legislator DKI menilai ajang balap mobil listrik itu justru akan membebani APBD di tengah defisit akibat pandemi Corona.

PDIP Tegaskan Interpelasi Berlanjut

Ketua Fraksi PDIP DKI Jakarta, Gembong Warsono, Selasa (13/11/2018) (TribunJakarta/Pebby Ade Liana)

Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Gembong Warsono memastikan, proses pengajuan hak interpelasi terus berlanjut meski ada penolakan dari tujuh Fraksi lainnya.

"Interpelasi jalan terus," ucap Gembong saat dikonfirmasi pada Sabtu (28/8/2021).

Sejauh ini, baru 33 anggota legislatif yang sepakat menggunakan hak interpelasi terhadap Gubernur Anies Baswedan yang ngotot gelar Formula E.

Walau demikian, jumlah ini belum cukup lantaran interpelasi baru bisa bergulir bila mendapatkan 50 persen + 1 atau 54 suara dewan.

Artinya, koalisi PDIP-PSI ini masih kekurangan 21 suara guna menggulirkan hak interpelasi.

Untuk itu, Gembong menyebut, pihaknya bakal terus melakukan lobi-lobi terhadap anggota dewan lainnya, meski tujuh fraksi sepakat menolaknya.

"Lobi-lobi berjalan terus, kami enggak khawatir. Suatu saat teman-teman akan memahami apa yang menjadi persoalan inti dari interpelasi ini," ujarnya.

Baca juga: PDIP dan PSI Ajukan Interpelasi, Anies Kumpulkan 7 Fraksi DPRD DKI Minta Rapatkan Barisan

"Sehingga pemahaman yang keluar akan menyakinkan fraksi lain bergabung melaksanakan interpelasi," tambahnya.

Politikus senior PDIP ini pun menegaskan, interpelasi diajukan bukan untuk menjatuhkan Gubernur Anies Baswedan.

Interpelasi diajukan guna meminta keterangan dari Anies yang ngotot menggelar Formula E pada 2022 mendatang.

Padahal, pandemi Covid-19 diprediksi belum berakhir tahun depan.

"Bagi saya sangat simpel, saya tanya, sampean jawab, selesai. Kalau jawaban pak gubernur menurut kami rasional untuk kepentingan rakyat, ya kami dukung," kata Gembong.

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Alasan Dahulukan Urusan Pandemi, Gerindra Ogah Ikut PDIP dan PSI Intepelasi Anies Soal Formula E,

Berita Terkini