Gerindra Risih Ada Wacana Duet Anies-Sandi di Pilpres 2024, Intip Kembali Kebersamaan Duo Maut

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Yogi Jakarta
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anies Baswedan dan Sandiaga Uno resmi dilantik menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Senin (16/10/2017).

TRIBUNJAKARTA.COM, - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memunculkan wacana duet Anies Baswedan dan Sandiaga Uno pada Pilpres 2024 mendatang.

Namun, wacana itu ditanggapi berbeda oleh rekan parpol koalisi Pilgub DKI Jakarta 2017 dan Pilpres 2019, Partai Gerindra, yang kini menjadi koalisi pemerintah Jokowi-Maruf Amin.

"Ya saya pikir kalau kami agak risih ya berbicara soal capres-cawapres di pemilu 2024," kata Wakil Ketua Umum DPP Gerindra Habiburokhman kepada wartawan, Jumat (17/9/2021).

Habiburokhman mengatakan Pilpres 2024 masih sangat lama dan bangsa Indonesia tengah berusaha keras keluar dari cobaan pandemi Covid-19.

"Kita tahu kedua orang tersebut ada di posisi pejabat publik, baik Pak Anies sebagai gubernur maupun Pak Sandi sebagai menteri," ujarnya.

Baca juga: Pidato Pertama di 2020, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan: Tengok ke Depan untuk Perubahan

Dia meminta agar semua pihak membiarkan Anies dan Sandi berkonsentrasi menjalankan tugasnya, termasuk soal penanganan pandemi Covid-19.

"Jangan kita ganggu dengan wacana-wacana, mohon maaf ya, menurut kami kurang produktif bicara seperti itu. Lebih baik bagaimana caranya kita bareng-bareng bicara bagaimana mengatasi pandemi ini," pungkas legislator Komisi III DPR RI itu.

Wacana menduetkan Anies-Sandi kali pertama dibunyikan oleh Presiden PKS Ahmad Syaikhu.

Baca juga: Sambangi Balai Kota, Menpar Sandiaga Uno Ngaku Prihatin dengan Pariwisata DKI Jakarta

Menurutnya, duet Anies-Sandi untuk Pilpres 2024 adalah sebuah keniscayaan.

"Duet Anies-Sandi adalah sebuah keniscayaan," kata Syaikhu di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (16/9/2021). 

Meski demikian, PKS sendiri masih mencari figur yang tepat untuk diusung dalam kontestasi Pilpres 2024.

Menurutnya, ke depan masih sangat dinamis. Komunikasi dengan pihak partai politik lain juga masih akan dilakukan ke depan.

Baca juga: DPRD DKI Banjir Karangan Bunga Dukung Interpelasi Anies: Kecurigaan PKS Hingga Reaksi Ariza

Dan PKS juga terus membangun komunikasi dengan sejumlah pihak sebelum menentukan pilihan capres-cawapres jagoan untuk Pilpres 2024.

Sebab, dari perolehan suara pada Pilpres 2019 lalu sebesar 8,2 persen, maka PKS wajib berkoalisi dengan parpol lain jika ingin mengusung capres-cawapres pada Pilpres 2024.

Susah Senang Bareng di Pilgub DKI Jakarta, Sandi Akhirnya Gabung ke Kubu Lawan 

Halaman
123

Berita Terkini