Pencari Suaka Asal Afganistan Ancam Demo UNHCR Terus-Menerus Sampai Tuntutan Dikabulkan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

 Massa pencari suaka dari Afganistan dan sebagainya berunjuk rasa di depan kantor UNHCR, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (24/8/2021). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Muhammad Rizki Hidayat

TRIBUNJAKARTA.COM, MENTENG - Pencari suaka asal Afganistan, Husein Sobri (43), menyebut pihaknya berniat berunjuk rasa lagi di depan kantor Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi atau United Nations High Commissioner for Refugees (UNCHR), Jalan Kebon Sirih Raya, Menteng, Jakarta Pusat.

Kendati sudah dua kali berunjuk rasa, namun tuntutan belum dikabulkan.

"Sampai UNCHR membantu, kami akan datang lagi," kata Husein, kepada awak media, pasca-unjuk rasa di sana, Senin (4/10/2021).

Husein juga menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh pihak di Indonesia yang merasa terganggu dengan aksi tersebut.

Dia memahami bahwa DKI Jakarta sedang menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Namun, menurutnya, ada hak yang harus diperjuangkan bagi Husein dan WNA Afganistan pencari suaka lainnya.

"Kami tidak bermaksud melanggar aturan atau berkerumunan. Tapi kami ingin meminta bantuan kepada UNCHR, bawa kami ke Australia," ujarnya.

Baca juga: Cerita WNA Afganistan Pencari Suaka Diamankan Polisi Saat Unjuk Rasa: Kami Ingin Hidup Damai

Husein mengaku kerabatnya yang tinggal di Australia memiliki harta yang cukup untuk hidup.

Jika di Indonesia, kata Husein, sanak saudara pun tidak ada.

"Kami di sini tidak ada pekerjaan dan hidup di jalan seperti gelandangan," ucapnya. 

"Kalau di sana (Australia) teman-teman semua kaya, bisa bantu kami mencari pekerjaan yang layak. Negara asal kami tidak mungkin ditinggali lagi," lanjutnya.

Polisi amankan WNA Afghanistan pascaunjuk rasa di depan kantor UNCHR, Jalan Kebon Sirih Raya, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (4/10/202). (TribunJakarta.com/Muhammad Rizki Hidayat)

Alasan Husein enggan kembali ke negara asalnya, yakni banyaknya konflik perang antar-negara yang berdekatan dengan Afganistan.

"Saudara masih ada atau tidaknya di Afganistan, kami tidak tahu. Sudah puluhan bertahun-tahun putus komunikasi," tuturnya.

Jika UNCHR belum mewujudkan keinginan mereka, kata Husein, WNA Afganistan tersebut kembali berunjuk rasa.

Halaman
123

Berita Terkini