"Mohon doanya biar ada titik terang. Tentunya ke depan bisa lebih kondusif dan semua pihak nantinya bisa saling menahan diri dan tidak termakan isu-isu yang merugikan," ucapnya.
Khoiri mengatakan dua kelompok organisasi masyarakat (ormas) yang sempat terlibat bentrok sebelumnya telah melakukan mediasi.
Namun, pascamediasi, bentrok justru terjadi hingga merenggut nyawa satu anggota ormas berinisial DA (27) dan satu orang berinisial PA (32) mengalami luka-luka.
"Sebelum kejadian (penyerangan) sempat damai, mediasi," ungkapnya.
Baca juga: Awal Mula Bentrok Ormas di Kembangan: Posko FBR Dirusak Massa, Nyawa Seorang Pemuda Tak Tertolong
Ia mengatakan mediasi kedua ormas itu berlangsung dengan harmonis.
Khoiri melanjutkan mungkin tidak tersampaikannya mediasi ini sampai bahwa menjadi pemicu penyerangan ke posko ormas di dekat TPU Joglo, Jakarta Barat pada Minggu (14/11/2021) silam.
"Kalau enggak salah mediasi hari Kamis itu. Mungkin belum disampaikannya ke bawah atau gimana. Yang jelas udah dimediasi semua," tambahnya.
Sampai saat ini, Khoiri masih melakukan penyelidikan terkait motif dan pelaku di balik penyerangan itu.
Ia belum bisa memastikan apakah motif penyerangan itu merupakan buntut dari cekcok antar anggota ormas.
"Hingga saat ini kita belum sampai ke situ. Kita sedang fokus betul lakukan penyelidikan. Apa sih sebabnya," ucapnya.
Sebelumnya, Nyawa pemuda berinisial DA (27) melayang di RT 008 RW 003, Joglo Kembangan, dekat TPU Joglo, Jakarta Barat.
Khoiri membenarkan kejadian itu.
"Iya benar satu meninggal. Korban merupakan warga setempat," ujarnya saat dihubungi pada Senin (15/11/2021).
Baca juga: Allahu Akbar Teriak Anggota Ormas Korban Keributan Berdarah di Kembangan, Badan Penuh Luka
Khoiri melanjutkan diduga tewasnya DA buntut dari keributan antar organisasi masyarakat sekitar pukul 23.00 WIB pada Minggu (14/11/2021).
DA tewas dibacok oleh sekitar 10 orang di lokasi.