Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, MENTENG - Ketua Umum DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Haris Pertama sempat melakukan perlawanan saat dikeroyok orang tak dikenal di kawasan Cikini, Menteng, Jakarta Pusat.
Hal ini diungkapkan Tim Kuasa Hukum KNP Arief Parhusip usai mendatangi lokasi pengeroyokan itu di Restoran Garuda.
"Ketum kami melakukan perlawanan sampai ke seberang, walaupun bercucuran darah ya," ucapnya, Senin (21/2/2022).
Arief memaparkan, saat kejadian Haris seorang diri, sedangkan pelaku berjumlah tiga orang.
Lantaran kalah jumlah orang, Haris pun tak kuasa dipukuli hingga mengalami luka cukup serius di bagian kepala akibat pukulan benda tumpul.
Baca juga: Ketua KNPI Haris Pertama Dikeroyok Sampai Benjut, Polisi Buru Para Pelaku
Para pelaku pun kemudian berhasil melarikan diri menggunakan sepeda motor.
"Pada hari ini memang beliau datang sendirian, karena memang tidak ada hal berbahaya yang dilihatnya," ujarnya.
KNPI pun mengutuk keras insiden yang menyebabkan Haris harus dirawat intensif di RSCM ini.
Arief pun mendesak pihak kepolisian mengusut tuntas pelaku atau dalang penyerangan terhadap Haris.
"Kami akan melakukan upaya hukum dan sangat berterimakasih atas keseriusan teman-teman dari kepolisian untuk menuntaskan dan mencari tahu siapa ," tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, Ketua Umum Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Haris Pertama dikeroyok orang tidak dikenal di kawasan Cikini, Menteng, Jakarta Pusat.
Informasi ini pun dibenarkan oleh Kanit Reskrim Polsek Metro Menteng Kompol Alvin Pratama yang menyebut kejadian pemukulan ini terjadi siang tadi di halaman parkir restoran Garuda.
"Iya betul (Ketua KNPI jadi korban pemukulan). Kejadian ada di Garuda," ucapnya saat dikonfirmasi, Senin (21/2/2022).
Baca juga: Dibonceng Perempuan, Ulah Pria Gemuk Jadi Perhatian, Lakukan Hal Ini ke Pembeli Bakso Pinggir Jalan
Berdasarkan informasi yang diperoleh TribunJakarta.com, Haris dikeroyok tiga orang tidak dikenal saat baru turun dari mobil yang dikendarainya.