Terjadi cekcok mulut antara BS dengan Serma DJ. BS kemudian mengejar Serma DJ dengan membawa kunci roda dan pisau.
Pengejaran Serma DJ terhenti di sebuah bangunan. Ketika Serma DJ terpojok, korban kemudian melakukan penyerangan menggunakan kunci roda dan pisau yang dibawanya.
Saat duel terjadi, BS sempat menghantam kepala Serma DJ menggunakan kunci roda.
Korban juga sempat melukai rahang atas Serma DJ.
Hal itu terjadi setelah DJ menangkis pisau yang diarahkan ke tubuhnya.
Baca juga: Nothing is Impossible Kalimat Penyemangat Mantan Pedagang Gorengan yang Sukses Jadi Prajurit TNI
"Karena merasa terdesak, Serma DJ melakukan pembelaan diri dan berhasil merampas pisau badik milik BS kemudian menusuknya tepat di ulu hati, lalu korban jatuh terkapar.
Begitu juga Serma DJ seketika itu linglung dan jatuh pingsan,” ucap Rio.
Akibat perkelahian tersebut, DJ mengalami luka robek di dagu kiri dan saat ini tengah dirawat di rumah sakit. Sementara BS meninggal dunia karena terkena tusukan pisau pada bagian ulu hati.
Menurut Rio, perkelahian antara korban BS dengan Serma DJ didasari karena kesalahpahaman. Sebab, antara keduanya sebelumnya tidak pernah ada masalah.
Kasus ini ini sudah ditangani Polisi Militer Denpom XIV/4 Makassar dan pihak kepolisian. "Jadi, sementara ini dalam proses pemeriksaan lebih lanjut," kata Kolonel Rio.
Sementara itu, Ketua RT setempat bernama Sri Rejeki membenarkan adanya perkelahian di wilayah kerjanya. Duduk persoalannya, kata Sri, diduga gara-gara korban parkir di jalanan saat memperbaiki angkotnya.
Lalu tak terima setelah ditegur oleh anggota TNI.
"Saya dengar ada suara ribut-ribut warga, nanti ramai-ramai, ada perkelahian warga katanya dengan tentara. Ini korban dibilang parkir di tengah jalan, ditegur lalu dia malah marah-marah," ujar Sri.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Sopir Angkot Tewas Usai Duel dengan Prajurit TNI, Berawal dari Korban Enggan Pinggirkan Kendaraannya