TRIBUNJAKARTA.COM - Apa yang dilakukan Fitri Arni Matondang sungguh di luar batas.
Dia membuat heboh karena aksinya menabrakan diri ke ke ruang SPKT Polres Pematangsiantar dengan sepeda motor, Senin (21/3/2022) pagi.
Alhasil, ruang SPKT Polres Pematangsiantar hancur berantakan usai ditabrak dengan motor matik yang dikendarai Fitri dengan kecepatan tinggi.
Dia diduga kuat memang sengaja melakukan hal tersebut.
Sebab, Kapolda Sumatera Utara, Irjen Panca Putra Simanjuntak menyebut ada kelainan pemahaman agama yang dari seorang Fitri.
Baca juga: Dibesarkan dari Gaji Polri, Wanita Ini Malah Bikin Markas Polisi Berantakan: Orangtua Dibikin Malu
Fitri diduga berbeda pemahaman dengan orangtuanya yang merupakan purnawirawan Polri.
Hingga kini polisi masih menyelidiki kondisi dan latar belakang Fitri.
"Dan ini menjadi permasalahan di dalam keluarga sendiri dan semakin meningkat ketika saat yang bersangkutan meminta menikah yang ketiga kalinya," ujar Kapolda Sumut dilansir dari Tribu Medan, Senin (21/3/2022).
Perilaku di mata tetangga
Sementara itu, menurut Kepala Desa Siantar Estate, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun bernama Rusli, bahwa Fitri dan keluarga tinggal di sana secara baik-baik.
“Iya (warga saya). Kesehariannya adalah warga biasa aja. Normal normal saja.
Dia sudah berkeluarga dan saya lihat biasa-biasa saja.
Kalau soal bertetangga, ya biasa, dekat dengan teman-temannya,” ujar Rusli.
Rusli menyampaikan sosok Fitri memiliki pribadi biasa.
Baca juga: Ingin Nikah Ketiga Kali Tak Direstui, Wanita Bikin Kantor Polisi Hancur: Sosoknya Diungkap Orangtua
Namun memang karakternya dikenal memiliki pendirian keras.
“(Pribadi) biasa lah, kalau misal sikap mau menang sendiri itu biasa lah,” kata Rusli.
Rusli menyampaikan, Fitri tidak memiliki anak dari dua pernikahannya. Pernikahannya terakhir dengan seorang pria, Fitri ikut suaminya dan kemudian tinggal di Binjai.
Tak diketahui apa pekerjaan dari figur suami Fitri. Suaminya dikenal hanya sering mengikuti pengajian.
Pernikahan Fitri ini juga kandas.
Pascacerai dengan suami keduanya, ia kembali ke rumah orangtua di Simalungun.
Di rumah orangtuanya, ia pun tak begitu sering keluar ataupun ke masjid.
“Kalau di masjid kami, perempuan nggak terlalu sering ke masjid. Orangtua Fitri justru lebih sering dilihat ke masjid,” kata Rusli seraya menyebut ayahanda Fitri adalah purnawirawan Polri dan ibunya adalah tenaga kesehatan di Polri.
“Fitri ini tidak ada kerjanya. Pendidikannya sarjana. Mereka orang asli di sini. Kalau bergaul ya biasa-biasa aja,” katanya.
Kapolda Sumut Irjen Pol Panca Putra Simanjuntak pun membenarkan yang bersangkutan telah dua kali menjanda. Atas apa yang dilakukan Fitri, polisi akan menggali keterangan suami keduanya.
Baca juga: Sudah Dianggap sebagai Ayah, DW Tega Rudapaksa Bocah 13 Tahun di Tangerang Bertahun-tahun
Polisi akan menggali riwayat perubahan jiwa Fitri terkhusus pada saat menikah dengan suami kedua.
Panca mengatakan pihaknya sejauh ini masih melakukan pemeriksaan. Namun ia menyebut Fitri tidak terkait jaringan terorisme.
Fitri beberapa waktu belakangan hanya menonton YouTube dengan konten-konten agama di rumah. Tidak ditemukan apapun yang mencurigakan dari kediaman Fitri.
Ia juga meyakinkan bahwa polisi akan memperhatikan semua aspek agar kasus ini terang benderang.
“Yang jelas kita masih dalam pemeriksaan. Bahwa tindakan itu tadi berakibat terjadinya kerusakan material. Alhamdulillah tadi tidak ada korban jiwa, tapi kerusakan pada SPKT. tempat pelayanan terhadap masyarakat. Polisi akan bekerja dengan arif dengan memperhatikan secara aspek,” katanya.
Artikel ini disarikan dari Tribun-Medan.com dengan judul Wanita yang Tabrak Polres Siantar Pernah Tinggal di Binjai dan Sudah Dua Kali Menikah