TRIBUNJAKARTA.COM - Dibesarkan dari gaji Polri, wanita bernama Fitri Arni Matondang malah bikin markas polisi berantakan.
Hal itu jelas membuat kedua orantuanya begitu malu.
Pasalnya, ayah Fitri merupakan seorang purnawirawan Polri.
Sedangkan ibunya adalah tenaga kesehatan di lingkungan Polri.
Namun Fitri justru menabrakan dirinya ke kantor polisi yang membuat ruangan SPKT Polres Pematangsiantar hancur berantakan.
Baca juga: Ingin Nikah Ketiga Kali Tak Direstui, Wanita Bikin Kantor Polisi Hancur: Sosoknya Diungkap Orangtua
Video rekaman CCTV saat Fitri yang berpakaian serba hitam dan tanpa helm melajukan sepeda motornya dengan kecepatan tinggi ke arah Mapolres Pematangsiantar viral di media sosial.
Peristiwa itu terjadi pada Senin (21/3/2022) pagi.
Dalam video terlihat, Fitri melaju dengan begitu cepat dari arah jalan raya dan tetap melaju kencang ketika memasuki halaman Polres Pematangsiantar.
Adapun lokasi Polres Pematangsiantar berada di lokasi tusuk sate atau posisinya berada tepat di tengah jalur pertigaan sehingga wanita itu masuk ke dalam polres tanpa harus mengerem.
Saat berada di halaman polres, wanita itu sudah hampir terjatuh karena dia menghindari sebuah mobil yang hendak keluar.
Dia baru berhenti ketika sepeda motor matik yang dikendarainya menghantam ruang SPKT Polres Pematangsiantar yang berada di area depan mapolres.
Masih dalam tayangan video yang viral, wanita itu dibantu petugas kepolisian untuk berjalan keluar ruang SPKT.
Sedangkan motor matiknya terlihat tergeletak di dalam ruang SPKT yang kondisinya berantakan.
Ada perbedaan pemahaman agama
Baca juga: TERUNGKAP! Ini Penjelasan Puslabfor Soal Penyebab 1 Keluarga Tewas Tersetrum di Kamar Mandi
Masih dalam video yang viral, Kapolda Sumatera Utara, Irjen Panca Putra Simanjuntak memberikan penjelasan mengenai apa yang dilakukan pengendara wanita itu.
Kapolda menyampaikan, F nyaris menabrak anggota Polri yang sedang melaksanakan tugas pengaturan lalu lintas di Jalan Sutomo.
Ketika dikejar, wanita itu melarikan diri dengan menuju Polres Pematangsiantar dan pada akhirnya masuk lalu menabrak ruang SPKT Polres Pematangsiantar.
"Yang bersangkutan ketika dikejar langsung lari menuju Polres dan menabrak ruang SPKT," kata Panca.
Dikatakan Panca bahwa pengemudi wanita yang diketahui bernama Fitri Arni Matondang (29) itu memiliki pemahaman agama yang sedikit berbeda dengan orangtuanya.
Adapun orangtua F adalah purnawirawan Polri dan ibunya merupakan tenaga kesehatan di Polri.
"Karena bapaknya merupakan seorang purnawirawan dianggap berseberangan dengan pahamnya," tutur Panca.
Dua kali menikah
Sementara itu, melansir Tribun Medan, F telah menikah sebanyak dua kali.
Pascapernikahan itulah, F memiliki pemahaman yang sedikit berbeda dengan orangtuanya.
Baca juga: Sudah Dianggap sebagai Ayah, DW Tega Rudapaksa Bocah 13 Tahun di Tangerang Bertahun-tahun
“Dari aspek pemahaman agamanya. Dan ini menjadi permasalahan di dalam keluarga sendiri dan semakin meningkat ketika saat yang bersangkutan meminta menikah yang ketiga kalinya," ujar Kapolda Sumut.
Kapolda Sumut menuturkan, setelah didalami yang bersangkutan ini ditalak oleh suami keduanya dan orangtuanya tidak terima dan meminta untuk dipikirkan kembali.
Dari penjelasan orang tua, F mulai bersikap dan berperilaku berubah dari sebagai mana biasanya.
F mulai merubah penampilan maupun cara pemahaman, termasuk tindakan dan kerap memberikan masukan kepada orangtuanya tentang apa yang baik menurutnya dan apa yang tidak baik menurutnya.
"Hal ini semakin meningkat setelah berpisah dengan suami yang kedua.
Yang mana bersangkutan dalam kehidupannya tinggal bersama orangtua dan rajin menjalankan ibadahnya.
Dalam keseharian sering dengarkan penjelasan-penjelasan agama dari kanal Youtube dan media sosial.
Dan meminta kepada orangtua untuk mendengarkan ceramah-ceramah tersebut," kata Kapolda kembali.
Polisi sendiri telah melakukan penggeledahan di kediaman orangtua dan kamar yang bersangkutan, termasuk menggali keterangan tetangga.
Tidak ditemui apapun yang mencurigakan.
Baca juga: Ada Setan! Teriak Ibu yang Tebas 3 Anaknya di Brebes, Lari Keluar Rumah Tinggalkan Jasad Korban
“F hanya zikir siang pagi dan sore. Yang lain tidak ditemukan apa-apa," ucapnya.
Panca menyampaikan, penyidik masih akan mendalami perkara ini, termasuk menggali keterangan suami kedua F.
Polisi akan menggali riwayat perubahan jiwa F terkhusus pada saat menikah dengan suami kedua.
Mantan Direktur Penyidikan KPK itu mengatakan pihaknya sejauh ini masih melakukan pemeriksaan.
Ia meyakinkan bahwa polisi akan memperhatikan semua aspek agar kasus ini terang benderang.
“Yang jelas kita masih dalam pemeriksaan. Bahwa tindakan itu tadi berakibat terjadinya kerusakan material.
Alhamdulillah tadi tidak ada korban jiwa, tapi kerusakan pada SPKT tempat pelayanan terhadap masyarakat. Polisi akan bekerja dengan arif dengan memperhatikan secara aspek,” katanya.
Panca menyampaikan, pemahaman agama terhadap yang bersangkutan akan dikaji secara mendalam.
Polisi juga telah menggali keterangan orangtuanya.
“Kondisi pemahaman yang bersangkutan akan menjadi bahan kita untuk mempertimbangkan proses selanjutnya.
Baca juga: Saksi Ungkap Ciri-Ciri Pelaku Di Balik Tewasnya Karyawati dengan Luka Bacok di Cikarang
Saya akan selalu bekerjasama dengan MUI, dan saya sudah mendengar apa yang disampaikan orangtuanya,” kata Kapolda dalam press rilis, Senin (21/3/2022) malam.
Sementara itu, Ibu dari Fitri, pelaku tabrak diri ke SPKT Polres Siantar menyampaikan permohonan maafnya kepada Polri dan masyarakat Kota Siantar atas perbuatan anaknya.
“Mohon maaf kepada Tuhan Yang Maha Esa, kepada masyarakat yang telah terganggu karena anak saya.
Anak saya kilap.
Karena kami juga keluarga polisi.
Perbuatan anak saya di luar pikiran kami, Pak.
Kami mohon maaf,” ujar perempuan berhijab yang histeris.
Artikel ini disarikan dari Tribun-Medan.com dengan judul TERUNGKAP Kondisi Perempuan Penabrak SPKT Polres Siantar, Kapolda : Miliki Kelainan Pemahaman Agama,