Gerindra Copot Taufik

Rumor Taufik Tinggalkan Gerindra Menguat Usai Dicopot dari Pimpinan DPRD DKI, 2 Partai Jadi Sorotan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Ketua DPRD DKI Mohammad Taufik saat ditemui di ruang Fraksi Gerindra DPRD DKI, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (6/11/2019). Politisi Mohamad Taufik mengaku telah dicopot dari jabatannya sebagai Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Gerindra.

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Politikus Gerindra Mohamad Taufik mengaku telah dicopot dari jabatannya sebagai Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta.

Dua partai politik pun menjadi sorotan karena dikabarkan menjadi kapal baru Mohamad Taufik.

Rumor tersebut menguat setelah Taufik mengakui dirinya telah dicopot dari posisinya sebagai Pimpinan DPRD DKI Jakarta.

"Pak Ariza sudah ngomong, nyampein (saya dicopot dari posisi Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta). Saya jawa ya enggak apa-apa, itu memang kewenangan organisasi," ucapnya saat dikonfirmasi, Jumat (1/4/2022).

Sebagai informasi, Taufik sudah menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta sejak periode 2014-2019.

Baca juga: Isu Politisi Senior Gerindra Pindah Partai, NasDem: Kami Tidak Akan Kegenitan dan Merayu Bang Taufik

Kabar berhembus dirinya bakal pindah ke Partai NasDem.

Partai lain yang menjadi pelabuhan politikus tersebut yakni Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Bersumber dari satu diantara pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKB DKI Jakarta, menyebutkan surat pencopotan Taufik di dewan sudah sampai ke meja Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi untuk diteken.

Wakil Ketua DPRD DKI M Taufik berjalan keluar dari gedung KPK Jakarta usai menjalani pemeriksaan, Selasa (31/10/2017). M Taufik diperiksa terkait penyelidikan baru atas kasus korupsi Raperda Reklamasi pada 2016 lalu karena diduga ada keterlibatan korporasi. (Tribunnews/Herudin)

"Iya, masuk ke PKB,” ujar salah satu pengurus DPW PKB DKI Jakarta dikutip dari wartakotalive.com.

Selanjutnya, para awak media mencoba menggali informasi dari Ketua DPW PKB DKI Jakarta Hasbiallah Ilyas.

"Saya taunya bukan keluar dari Gerindra, tapi saya taunya Pak Taufik diganti sama Ibu Rani. Saya tahunya seminggu yang lalu lebih lah," ungkapnya.

Baca juga: Wagub Ariza Beberkan Sosok Petinggi yang Pernah Dapat Jasa Taufik Gerindra: Dari Jokowi Sampai Anies

Kendati begitu, ia juga mengakui bahwa partainya sangat terbuka menerima kehadiran Taufik bila ingin bergabung dan menjadi kader PKB.

Bahkan, ia bakal memberikan 10 jari untuk menyambut kehadiran Taufik.

"Wah kami terima dengan 10 jari," paparnya.

Reaksi NasDem

Wakil Ketua Pansus Wagub DKI, Bestari Barus, di DPRD DKI Jakarta, Selasa (9/7/2019) (TribunJakarta/Pebby Ade Liana)

Tim Kerja Pemenangan Pemilu NasDem Jawa I Banten-DKI, Bestari Barus buka suara soal Mohamad Taufik yang diisukan pindah ke Partai Nasional Demokrat (NasDem).

Setelah mengakui dicopot partainya dari posisi Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, berbagai isu kepindahan Taufik dari Partai Gerindra pun kian santer terdengar.

Di antaranya, politisi senior Gerindra itu ramai diisukan pindah ke NasDem.

Baca juga: Bukan ke NasDem, M Taufik Bakal ke PKB Usai Dicopot Gerindra dari Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta?

Menanggapi hal ini, Bestari mengatakan hal yang diplomatis.

"Saya kira M Taufik adalah politisi senior yang cukup kiprahnya di DKI cukup cemerlang. Saya kira dia yang paling tahu, apakah dia akan pindah atau tetap dia Gerindra. Kalau dia pindah mau ke mana ya sesuai tentu dengan visi ataupun platform perjuangannya dengan Bang Taufik sendiri gitu," katanya saat dihubungi, Sabtu (2/4/2022).

Sehingga, mesti diisukan, Politisi NasDem ini bakal tetap terbuka untuk menyambut Taufik. Namun semuanya dikembalikan lagi kepada Taufik.

"Masalah Bang Taufik atau siapapun mau kemana itu kan ada, sulit kami mengomentarinya. NasDem kan partai terbuka yang boleh kemudian siapapun warga negara bangsa ini ingin menjadi anggotanya asal memenuhi persyaratan bisa diterima,"

Baca juga: Bukan ke NasDem, M Taufik Bakal ke PKB Usai Dicopot Gerindra dari Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta?

"Jadi Nasdem tidak akan kegenitan kemudian mengajak-mengajak, merayu-merayu atau apa, tapi menyerahkan kembali kepada personalnya Taufik sendiri. Kita kan ngga tahu apakah dia pindah atau apa ya kalau pun dia diberhentikan dari Wakil Ketua DPRD DKI kan tidak otomatis diberhentikan sebagai kader, kan dia msih tercatat Anggota Fraksi Gerindra," tandasnya.

Sebagai informasi, merujuk pada Peraturan DPRD DKI Jakarta Nomor 1 tahun 2020 tentang Tata Tertib (Tatib) DPRD DKI Jakarta, pencopotan Taufik harus melalui rapat Paripurna lebih dulu.

Rapat ini tentunya harus dihadiri oleh eksekutif, yakni Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan atau Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria.

Selanjutnya, rapat paripurna baru bisa digelar jika peserta rapat memenuhi syarat kuorum atau 50 persen+1 orang.

Atau bila merujuk pada jumlah anggota DPRD DKI Jakarta yang berjumlah 106 orang, setidaknya minimal harus ada 54 anggota dewan yang hadir untuk mengikuti paripurna.

Dari informasi yang diterima TribunJakarta.com, surat pemberhentian Taufik sudah disampaikan Gerindra kepada Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi.

Namun, surat itu belum diterima Taufik sehingga ia mengaku belum mengetahui pasti alasan pemberhentian dirinya.

"Saya belum lihat suratnya, jadi asalannya saya belum tahu," ujar Taufik.

Meski belum mengatahu pasti alasan poencopotan dirinya, Taufik mengaku legowo dengan keputusan yang diambil Gerindra.

"Kalau memang itu keputusan organisasi, saya enggak akan bantah. Ini bukan soal lawan melawan, keputusan organisasi silakan laksanakan," tuturnya.

Isu soal pencopotan Mohamad Taufik dari kursi pimpinan dewan audah berhembus sejak pertengahan Maret lalu.

Namun, isu itu langsung ditampik oleh Ketua Fraksi Gerindra DPRD DKI Rani Mauliani.

"Belum ada infonya, tapi saya belum terima surat atau instruksi apapun," ucapnya saat dikonfirmasi, Rabu (16/3/2022).

Politisi senior Gerindra ini pun mengaku heran dengan kabar tersebut lantaran hingga saat ini belum ada keterangan resmi dari DPP partainya.

Oleh karena itu, ia di DPRD DKI mengaku belum menerima surat apapun terkait kabar tersebut.

"Cek saja ke staf fraksi, pasti belum ada suratnya," ujarnya.

Baca juga: M Taufik Dicopot, Ketua Fraksi Gerindra DPRD DKI Disebut Gantikan Posisinya: No Comment, Ranah DPP 

Sekretaris DPD Gerindra DKI Jakarta ini pun mengaku selalu berkoordinasi dengan DPP partainya.

Bila ada perubahan alat kelengkapan dewan di Fraksi Gerindra pun biasanya selalu disampaikan DPP Gerindra.

"Namanya satu komando kan, segala sesuatu kami juga komunikasi satu jalur DPP-DPD-DPRD," kata dia.

"Mau urusan struktural, kondisi situasi masyarakat seperti minyak goreng dan lainnya juga kan itu hak internal ya," sambungnya menjelaskan.

Sebagai informasi, isu ini muncul setelah dalam beberapa kesempatan Taufik malah mendorong sosok Airin Rachmi Diany untuk maju dalam Pilkada DKI ketimbang kader Gerindra.

Padahal, eks Wali Kota Tangerang Selatan itu merupakan politisi Partai Golkar.

Tak hanya itu, Taufik juga sempat mengejutkan Gerindra dengan pernyataannya yang mendukung Anies Baswedan maju dalam Pilpres 2024 mendatang.

Di sisi lain, partai berlambang burung garuda itu hingga kini masih ngotot mengusung Prabowo Subianto.

Kabar terkait pencopotan Taufik ini pun langsung buru-buru dibantah Ketua Fraksi Gerindra DPRD DKI Rani Mauliani.

Penjelasan Ariza Patria

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Kamis (24/3/2022). (Nur Indah Farrah Audina/TribunJakarta.com)

Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menampik kabar yang menyebut ada konflik di partainya terkait pencopotan Taufik dari kursi Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta.

"Enggak ada di internal konflik, Partai Gerindra tidak pernah ada konflik internal," ucapnya saat ditemui di PGC Cililitan, Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (1/4/2022).

Politisi Gerindra yang kini menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta ini pun menyebut, pencopotan Taufik dari kursi pimpinan dewan merupakan upaya penyegaran.

Ia menyebut, Gerindra ingin memberikan kesempatan kepada kadernya lainnya untuk mengisi posisi tersebut.

Apalagi, Taufik sudah mengisi posisi Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta sejak periode 2014-2019.

"Enggak ada alasan spesifik, ini sebuah pergantian seperti biasa saja karena pak Taufik memang sudah 13 tahun di Partai Gerindra di DKI. Beliau termasuk yang terlama," ujarnya.

Sebagai informasi, Taufik sebelumnya juga menjabat sebagai Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta sebelum digantikan Ariza pada 2020 lalu.

Selama dipimpim Taufik, Ariza mengakui banyak kemajuan yang sudah berhasil diraih Gerindra, termasuk memenangi Pilkada 2017 dan meraih 19 kursi di DPRD DKI pada Pemilu 2019 silam.

"Luar biasa pak Taufik memimpin DKI dengan kontribusi pengabdiannya pada partai," kata dia.

Untuk mengisi posisi yang ditinggalkan Taufik, Gerindra telah memilih nama Rani Mauliani.

Rani kini menjabat sebagai Ketua Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta.

"Insyallah nanti (Taufik) digantikan bu Rani," tuturnya. (TribunJakarta.com/Wartakotalive.com)

Berita Terkini