Anaknya, Rafli sempat mencoba meminjam ijazah yang ditahan pihak sekolah untuk difotocopy sebagai syarat melamar pekerjaan.
Namun, pihak sekolah tak mengizinkan lantaran bila dilakukan, banyak orangtua siswa yang tidak akan menebus ijazah anak-anaknya.
"Jadi gurunya bilang kalau kalau dikasi nanti jadinya banyak yang tidak tebus. Kebanyakan perempuan yang tidak tebus, tapi kan anak saya laki-laki, dia harus bekerja. Beda dengan perempuan mungkin kan bisa ikut suaminya," ujar Darmiati.
Jadi Jukir
Darmiati bercerita karena sampai sekarang ijazah belum didapatkannya, Rafli terpaksa bekerja seadanya.
Rafli kini mencari penghasilan sehari-hari sebagai tukang parkir di sekitar wilayah Rawa Makmur, Bengkulu.
Darmiati merasa kasihan dengan hidup anaknya itu.
"Kasihan juga sebenarnya anak saya, sudah sekolah sampai tamat SMA tapi harus kerja jadi tukang parkir. Tentunya kami sangat berharap pemerintah membantu kami yang kurang mampu ini," katanya.
Darmiati adalah seorang ibu tunggal yang sehari-hari bekerja membantu di kantin Pengadilan Negeri Bengkulu.
Baca juga: Hasil Survei: Jokowi Masih Sangat Kuat, Elektabilitas Puan Melejit
Ia tinggal di kontrakan bersama tiga anaknya termasuk Rafli, anak keduanya.
"Saya tidak ada uang untuk tebus, bahkan untuk kontrakan saja kami harus bayar Rp 750.000 perbulannya," ungkap Darmiati.
Ia berharap Presiden Jokowi bisa membantunya untuk mengeluarkan ijazah anaknya hingga sang anak bisa melamar pekerjaan.
"Pak Jokowi, tolonglah kebijakannya pak, anak kami mau tebus ijazah, anak kami yang baru tamat SMA. Tolong juga buka lowongan kerja untuk tamatan SMA," ungkap Darmiati.
Artikel ini telah tayang di Tribunbengkulu.com dengan judul Tak Mampu Tebus Ijazah Anaknya, Darmiati Minta Tolong Pada Presiden Jokowi,