"Alhamdulillah dari kunjungan di lapangan itu kami tahu bagaimana kapasitas Kapal kami, bagaimana mesinnya yang rusak, bagaimana SDM yang tidak pernah dipindahkan, kemudian bagaimana kondisi sarana prasarana teman-teman yang ada di pelosok-pelosok, perbatasan- perbatasan sampai ke Papua,” kata As
Hal itu, dikatakan Askolani, kemudian menjadi pengingat melakukan langkah-langkah perbaikan di Pusat.
Askolani mengatakan, banyak hal yang didapatkan. Sehingga, ini menjadi salah satu proses perbaikan yang sedang disiapkan.
“Kami mainkan dua tools. Ke lapangan kami dapatkan masukan. Penguatan kepada teman-teman di lapangan yang melakukan penugasan yang sangat konsisten dan tantangan yang sangat banyak, tetapi kemudian dari situ kita melakukan banyak langkah perbaikan di pusat,” ujarnya.
Askolani menambahkan pihaknya pada 2021 telah menyusun program reformasi keberlanjutan bea dan cukai jangka menengah.
Baca juga: Mantan Kabid Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta Jadi Tersangka Kasus Pungli dan Pemerasan
Hal itu dilakukan dengan empat pilar.
Pertama, dari sisi integritas dan organisasi, kedua, dari sisi pelayanan, ketiga dari sisi pengawasan, dan keempat dari sisi penerimaan.
“Ini tentunya kami design setelah kami juga mendapatkan masukan dan melihat kondisi di lapangan,” imbuhnya.