TRIBUNJAKARTA.COM, INDRAMAYU - Peristiwa yang dialami dua mahasiswi Politeknik Negeri Indramayu (Polindra) nyaris membuatnya seperti sejoli di Nagreg yang dibuang pelaku tabrak lari.
Pasalnya, menurut penuturan salah satu korban, dia mendengar sendiri bahwa pelaku yang menabraknya itu berniat membuangnya di suatu tempat.
Hal itu didengarnya dalam kondisi setengah sadar.
Korban pun spontan berteriak dan menghubungi keluarganya hingga akhirnya berhasil lolos dari kasus tragis yang bisa saja dialaminya,
Nasib tragis itu dialami Anisa dan Hana, mahasiswa semester dua Polindra yang pada kejadian di hari Selasa (10/5/2022) sekitar pukul 10.00 WIB sedang berada di depan kampus mereka di Kecamatan Lohbener, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Baca juga: Soal Dalih Panik Buang Sejoli Nagreg, Oditur Militer: Kolonel Priyanto Bukan Tentara Kemarin Sore
"Saat mau belok, ada mobil dengan kecepatan tinggi datang dari arah Jatibarang dan menabrak korban," ujar
Wakil Direktur Bidang Kemahasiswaan Polindra, Emin Haris dilansir dari Tribuncirebon.com, Rabu (11/5/2022).
Kata dia, pelaku mengenakan kendaraan Daihatsu Xenia dengan nopol G 9057 CM.
Setelah kejadian tersebut, pelaku sebenarnya sempat menolong kedua korban dan membawanya ke rumah sakit.
Hanya saja, menurut Emin Haris, pelaku tabrak lari itu rupanya memiliki niat jahat.
Hal tersebut terungkap berdasarkan pengakuan dari salah satu korban bernama Hana.
Mahasiswi tersebut saat itu kondisinya masih setengah sadar, ia pun mendengar percakapan pelaku.
Sedangkan rekannya Anisa sedang dalam kondisi tidak sadarkan diri.
"Kurang lebih, dia mendengar percakapan, bahwa korban ini mau dibuang," ujar dia.
Hal itu, kata dia, diperkuat dengan aksi pelaku tabrak lari yang enggan ada rekan sesama mahasiswa korban ikut mengantar dalam mobil.
Baca juga: Oditur Militer Anggap Pleidoi Kolonel Priyanto Trik untuk Ringankan Hukuman Kasus Sejoli Nagreg
Mobil itu pun hanya membawa korban. Namun, tidak menuju ke rumah sakit.
Padahal, lokasi rumah sakit tidak berjarak jauh dari lokasi kejadian.
Lajut Emin Haris, setelah mendengar percakapan itu, korban Hana yang masih sadar berontak dan teriak.
Korban juga menelepon orang tua, teman, dan orang-orang terdekatnya meminta bantuan.
Mendengar teriakan korban, pelaku akhirnya membawa kedua korban ke rumah sakit.
Di sana kedua korban diturunkan dan dibiarkan begitu saja, sedangkan pelaku langsung melarikan diri.
Saat kabur, pelaku juga membawa barang-barang berharga milik korban seperti gadget dan laptop.
"Kasus ini juga sudah kami laporkan ke polisi," ujar dia.
Kasus ini mirip dengan tabrak lari di Nagreg, Kabupaten Bandung tahun lalu.
Sepasang remaja menjadi korban tabrak lari kemudian dibuang di sungai oleh oknum TNI.
Keduanya kemudian ditemukan meninggal dunia.
Baca juga: Di Hadapan Hakim, Kolonel Priyanto Ngaku Sudah Merusak TNI, Minta Maaf Buang Sejoli Nagreg ke Sungai
Polisi buru pelaku
Sementara itu, Kanit Laka Lantas Kanit Laka Lantas Polres Indramayu, Ipda Rahman mengatakan, setelah mendapat laporan, polisi langsung melacak kendaraan pelaku.
"Kemarin kami datang ke Pemalang ke rumah pemilik, tapi setelah ditelusuri mobil tersebut ternyata sudah dijual tapi masih atas nama pemilik yang pertama," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Rabu (11/5/2022).
Disampaikan Ipda Rahman, mobil tersebut diketahui sudah dijual 5 tahun.
Dalam hal ini, polisi tetap mengupayakan untuk melacak pelaku.
Baca juga: Ragam Reaksi Keluarga Sejoli Nagreg Tahu Kolonel Inf Priyanto Dituntut Hukuman Seumur Hidur
"Tapi sudah informasinsya sekarang sudah ada titik terang soal keberadaan kendaraan," ujar dia.
Ipda Rahman membenarkan korban menjadi korban tabrak lari.
Saat itu, pelaku hendak membawa kedua korban ke rumah sakit.
Hanya saja, karena tidak mendapat pengawalan dari rekan-rekannya pelaku ditelantarkan begitu saja di rumah sakit dan pelaku melarikan diri.
Pelaku yang kabur tersebut juga sempat dikejar rekan sesama mahasiswa, hanya saja tidak terkejar.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan Topik Tabrak Lari Mahasiswi Indramayu