TRIBUNJAKARTA.COM - Sejarawan JJ Rizal mengemukakan sejumlah persoalan yang muncul dari kebijakan pergantian nama jalan di Jakarta.
Menurutnya, riset atas nama-nama tokoh yang dijadikan nama jalan dan penempatan daerahnya menjadi sangat penting.
Pun terkait sosialisasi, haruslah benar-benar sampai ke masyarakat.
Di sisi lain, JJ Rizal juga menggarisbawahi soal payung hukum penamaan jalan yang tercantum pada Peraturan Pemerintah (PP) nomor 2 tahaun 2021 tentang penyelenggaraan nama rupabumi.
Pendiri Penerbit Komunitas Bambu itu memperingatkan, jika aspek di atas tidak terpenuhi, maka perubahan nama jalan bisa berakibat bencana etnosentrisme.
Baca juga: 3.000 Warga Jakarta Timur Terdampak Penggantian Nama Jalan, Paling Banyak Se-DKI Jakarta
Sebuah sikap atau pandangan yang membanggakan identitas diri dan kerap dibarengi dengan sikap meremehkan masyarakat atau budaya lain.
"Percuma jika asal taro nama-nama tokoh Betawi yang sudah diriset itu malah berbalik menjadi kontroversi dan bahkan mencemar masyarakat Betawi dalam prasangka etnosentrisme," kata JJ Rizal kepada TribunJakarta.com, Rabu (29/6/2022).
Persoalan lain juga muncul dari nama jalan yang digantikan.
Bagi JJ Rizal, setiap nama daerah memiliki sejarah dan nilai budayanya tersendiri.
Ia menyontohkan nama Jalan Warung Buncit Raya yang ternyata memiliki sejarah nilai toleransi warga Betawi.
Kata Buncit berasal dari seorang tokoh Tionghoa, yakni Tan Boen Tjit.
Tan Boen Tjit dikenal sebagai sosok yang pemurah terhadap warga pribumi Jakarta hingga begitu dihargai.
"Jalan Warung Buncit Raya itu ada sejarah keindahan toleransi dan inklusivitas masyarakat Betawi. Mereka (warga Betawi) yang identik dengan Islam memberi nama daerah dengan jalannya nama seorang Tionghoa, Tan Boen Tjit. Inilah toponimi Warung Buncit. Bukankah ini nilai sejarah budaya yang penting buat kekinian kita," kata JJ Rizal.
"Persoalannya bukan pada nama tokohnya, meskipun ada tokoh yang belum jelas peran sejarahnya, tetapi pada kurangnya kehati-hatian dalam proses memilih tempat menaruh nama-nama tokoh tersebut," tambahnya.
Kini nama Warung Buncit sudah tiada. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menggantinya menjadi Jalan Hj. Tutty Alawiyah.