Kasus Serial Killer Bekasi dan Cianjur

Peran Wowon CS saat Melakukan Pembunuhan Berantai di Cianjur dan Bekasi, Ada yang Jadi Pemberi Dana

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kolase Foto jumpa pers Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran dan TKP satu keluarga tewas di Bekasi.

Wowon menyuruh untuk melakukan pembunuhan terhadap korban yang dianggap berbahaya lantaran mengetahui aksi kejahatannya.

"Keluarga dekat dianggap berbahaya karena mengetahui dia melakukan tindak pidana lain berupa pembunuhan dan penipuan kepada korban lain," ungkap Fadil

"Ending-nya adalah bagaimana ambil uang dari korban yang terkena tipu daya."

"Jadi perjalanan perjuangan pembunuhan itu diawali dengan penipuan, janji, dan motivasi untuk capai kesuksesan hidup."

"Setelah korban serahkan harta bendanya, lalu kemudian para korban dihilangkan, termasuk saksi-saksi yang mengetahui. jadi itu yang dia sebut perjuangan," terang Fadil.


2. Solihin alias Duloh

Solihin berperan mengontrak rumah sebagai tempat kejadian perkara (TKP) pembunuhan dan mengantar korban dari Cianjur ke kontrakan di Bekasi.

Solihin beralamat di Kampung Babakan Mande, RT 005 RW 002, Gunungsari, Ciranjang, Cianjur.

Ia yang membeli racun, meracik racun ke dalam kopi, dan memberikan kopi berisi racun kepada korban.

Fadil menyebut, Solihin mengaku memiliki keahlian bisa menggandakan harta dengan dalih ilmu supranatural guna meyakinkan calon korban.

Namun berjalannya waktu, aksinya ini diketahui keempat korban dan barulah rencana pembunuhan itu mulai dilaksanakan.

Setelah korban tiba di kontrakan, Wowon memerintahkan Solihin untuk segera mengeksekusi para korban.

Korban yang tidak mengetahui adanya kandungan racun, akhirnya tewas setelah menenggak kopi yang disajikan Solihin.

"Mengapa mereka dibunuh, karena ada potensi kejahatannya (para pelaku) terbuka," kata Fadil.


3. Dede

Halaman
1234

Berita Terkini