Padahal Wowon sudah menyiapkan amplop lainnya berisi uang Rp 5 ribu di dalam sakunya.
"Jadi saya bermain mata dengan Siti supaya amplop yang ada di kantong saya lima ribu bisa dipegang sama dia. Begitu selesai main, amplop lima ribu di saku saya ditukar dengan amplop seribu tanpa sepengetahuan Siti," jelasnya.
Siti yang melihat 'Keajaiban' itu percaya begitu saja dengan Wowon.
Melihat mangsa sudah terjerembab dalam perangkap, Wowon pun mengiming-imingi Siti menjadi kaya bila mengirimkan uang dari hasil kerjanya di Arab Saudi agar bisa digandakan.
"Apalagi kalau misalnya uang Rp 100 ribu kamu bisa kaya, padahal mah saya bohong," aku Wowon di hadapan wartawan.
Selama dua tahun, Siti mengirimkan uang kepada Wowon.
Namun, uang kiriman Siti itu dibagi untuk keperluan pribadi Wowon dan Dede Solehudin.
Hingga ketika Siti meminta hasil dari investasinya tersebut. Wowon mencari akal bagaimana menjelaskannya.
Akhirnya, Wowon memilih menghilangkan nyawa Siti ke dasar laut.
Modus MLM
Modus bermain amplop itu kemudian dibikin bisnis dengan model Multi Level Marketing (MLM).
Model bisnis ini nyatanya banyak menarik minat para korbannya untuk bergabung.
Mereka "diprospek" oleh Wowon yang sebenarnya seorang penipu ulung.
"Pada praktiknya, ini kayak MLM, ada downline (bawahan yang direkrut Wowon). Dari Siti, misalnya, ajak temannya untuk bisa digandakan uangnya. Jadi, bisa seperti MLM," kata Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi seperti dikutip Tribunnews.com pada Selasa (24/1/2023).
Model bisnis yang dijalankan Wowon ini juga diungkapkan oleh pihak perwakilan keluarga Siti Fatimah, salah satu TKW dan korban pembunuhan Wowon.
Baca juga: Terkuak Alasan Wowon CS Mencoba Bunuh Ujang Tetangganya, Ternyata Hanya Perkara Pasir Bangunan