Sisi Lain Metropolitan

Potret Getir Nenek Renta di Tambora Jakarta Barat: Hidup Sendiri Usai Anak dan Cucu Jadi Narapidana

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kisah nenek renta berusia 75 tahun yang hidup tak layak dan butuh perhatian pemerintah di RT 009 RW 007 Tanah Sereal, Tambora, Jakarta Barat pada Rabu (1/2/2023).

Rumah Mak Mben, berada di sela rumah-rumah kecil yang berjejalan di kelurahan Tanah Sereal, Tambora, Jakarta Barat.

Saking padatnya, jalan serupa labirin menuju rumah kecilnya itu perlahan gelap lantaran cahaya matahari terhalang oleh atap rumah yang berdempetan.

Menuju rumah Mak Mben juga terbilang sulit. Rumahnya berada di gang dalam gang.

Nenek renta Mak Mben (75) hidup memprihatinkan di permukiman padat di kawasan Tambora RT 009 RW 007, Jakarta Barat pada Rabu (1/2/2023). (Satrio Sarwo Trengginas/TribunJakarta.com)

Ketika menyusuri gang nan gelap, akses jalan menuju rumahnya dipepet oleh celah yang lebih sempit.

Lebar jalannya hanya selebar diameter tubuh manusia saja. Rumahnya berada di ujung gang sempit itu.

Baca juga: Pilunya Nenek di Tambora Tak Nikmati Kartu Lansia Jakarta: Dipakai Cucu Bayar Utang dan Beli Sabu

Suasana di rumah Mak Ben sangat lah gelap. Penerangan di ruangan sekitar 2 meter x 3 meter itu hanya mengandalkan satu bohlam yang diletakkan di atas meja.

Ketika membuka pintu rumahnya, sebuah kasur, tempat Mak Mben terkulai lemah langsung menyapa.

Bukan saja kasur yang menyapa tamu, aroma pesing tikus seketika menguar di dalam ruangan itu. Aromanya teramat bau bagi siapa saja yang menciumnya.

Tak heran, aroma kencing tikus itu sangat menusuk hidung. Sebab, sejumlah tikus berlari-lari di atas kasur Mak Mben.

Seekor tikus lalu bersembunyi di dalam tumpukan baju seabrek-abrek di kasur itu yang sudah menjadi sarangnya.

Bunyi cicit-cicit tikus kerap kali terdengar saat saya bertemu dengan Mak Mben yang terkulai lemah di kasur. Sulit untuk melihat seluruh ruangan saat mengedar pandang ke sekitar ruangan itu. Sebab, ruangan itu betul-betul minim pencahayaan.

Seekor kecoak berjalan menggerayangi baju Mak Mben yang tergantung di dinding.

Lantai rumahnya pun tak lagi terlihat lantaran tertutup timbunan tanah dan kayu yang lapuk.

Kamar mandi Mak Mben sama saja. Penuh dengan sampah plastik dan bungkus makanan yang berserakan. Kamar mandi itu pun tak berlantai.

Kondisi rumah Mak Mben begitu memprihatinkan. Sungguh tak layak sama sekali untuk dihuni!

Halaman
123

Berita Terkini