“Seolah-olah JIS itu adalah barang sakral yang tidak boleh tersentuh, barang yang sudah sangat sempurna,” tuturnya.
“Jadi, ketika kami mau nyoel-nyoel, kami dianggap giring-giring ke persoalan politis. Kan ini jadi persoalan juga, jadi titik sentral masalahnya di situ,” sambungnya.
Gembong justru menyebut, para simpatisan Anies Baswedan itu seharusnya bersyukur pemerintah pusat mau turun tangan membantu menyempurnakan kekurangan JIS.
Dengan demikian, stadion yang selalu dibangga-banggakan Anies Baswedan itu bisa memenuhi standar FIFA dan layak menggelar pertandingan bertaraf internasional.
Apalagi, JIS merupakan satu dari sekian banyak stadion yang diusulkan sebagai venue Piala Dunia U-17 yang akan digelar di Indonesia akhir 2023 mendatang.
“Apapun yang kami kerjakan belum tentu sempurna juga kan, karena kami sadar tidak sempurna, maka ketika ada orang lain yang mau menyempurnakan ya seharusnya kita berterima kasih,” kata Gembong.