Muimah hanya tahu jasad suaminya ditemukan di jurang dan orang tersayangnya itu tewas karena dianiaya sembilan oknum polisi.
Kendati demikian, kasus apa yang menjerat suaminya hingga bagaimana dan kapan suaminya ditangkap belum jelas diketahui Muimah.
"Emangnya kenapa sih mas suami saya? Kenapa suami saya?" ungkap Muimah keheranan, Sabtu (29/7/2023).
Muimah, mengatakan, suaminya DK sempat hilang tiga hari sebelum dilaporkan tewas.
Tiba-tiba, pada Senin (24/7/2023) lalu, ada anggota polisi yang mendatangi kediamannya di Koja, Jakarta Utara, dengan membawa kabar suaminya sudah tewas.
Muimah pun membenarkan bahwa suaminya tewas dianiaya polisi dan jasadnya ditemukan di dasar jurang di wilayah Bandung, Jawa Barat.
"(Saya sempat nggak ketemu suami saya) tiga hari. Saya cari lah, namanya suaminya saya cariin," ucapnya.
"Ya betul, sama itu," katanya.
Ia mengaku sudah mengetahui bahwa tujuh oknum polisi yang melalukan penganiayaan hingga tewas terhadap suaminya sudah ditangkap Polda Metro Jaya.
Namun, Muimah mengaku belum mengerti secara terang benderang apa yang sebenarnya terjadi kepada suaminya sebelum ditemukan tewas mengenaskan di jurang.
"Udah tahu (7 polisi ditangkap). Iya itu benar," kata Muimah.
"Enggak nyangka (suami saya tewas) dan nggak ada sakit apa-apa. Ya saya tahu itu dari polisi lah," ucapnya lagi.
Di sisi lain, Muimah juga mengakui ada barang miliknya yang disita kepolisian terkait kasus ini.
Handphone miliknya disita oleh para polisi yang menganiaya suaminya.
"Kan hape saya kan diambil tujuh orang itu, yang nganiaya suami saya, semua Facebook apa kan nggak ada lah, orang ada di situ semua di hape," katanya.