Laporan wartawan TribunJakarta.com Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, CIKARANG BARAT - Nando (25), suami yang bunuh istrinya Mega Suryani Dewi (24) di Bekasi sempat curhat ke pemilik kontrakan terkait masalah rumah tangganya.
Nando dan Mega mengontrak di Jalan Cikedokan, RT01/RW04, Desa Sukadanau, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.
Dewi (41), pemilik kontrakan, mengatakan, tetangga di lingkungan tempat tinggal Nando dan Mega sempat mengetahui kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
"Waktu awal-awal yang KDRT 7 Agustus (2023) itu dia (Mega) nangis dan di situ dia minta tolong makanya tetangga dengar," kata Dewi.
Saat itu, Mega diketahui mengalami luka lebam. Dia ditemukan sendirian di dalam kontrakan dengan kondisi terkunci.
Dewi yang mendapat laporan salah satu penghuni kontrakannya mengalami masalah berusaha membantu, membuka kunci kontrakan dan mengantar Mega ke rumah sakit.
"Saya buka pitu kontrakan pakai kunci duplikat, saya bilang saya antar ke rumah sakit karena ada memar di dadanya," ucap Dewi.
Setelah insiden KDRT yang dilakukan suaminya, Mega lalu melapor ke polisi. Dia juga sempat menjalani visum untuk melengkapi berkas laporan.
Mega dan Nando juga sempat pisah ranjang, dua buah hatinya yang masih balita dibawa ke Tambun Selatan kediaman orang tua korban.
Pada saat kasus KDRT dilaporkan ke polisi, biduk rumah tangga Nando dan Mega sudah diujung tanduk.
Tetangga di lingkungan kontrakan juga mengetahui hal itu, termasuk Dewi. Bahkan, Nando sempat cuhat perihal kondisi rumah tangganya.
Dewi pun meminta Nando bertobat agar tak lagi kasar terhadap istrinya.
"Waktu itu sempat cerita Nando, kalau dia enggak mau cerai, masih sayang sama Mega, terus saya bilang yang sabar, istighfar, jangan kasar sama Mega," tutur Dewi.
Ketika cerita, Nando nampak menyesali perbuatan kasarnya ke sang istri. Sampai suatu ketika, Mega kembali bersama anak-anaknya ke kontrakan.