TRIBUNJAKARTA.COM - Setelah 45 hari puas membombardir Gaza, Palestina, Israel baru mau menyepakati gencatan senjata. Sementara hingga hari ini, Rabu (22/11/2023), 14.000 lebih orang terbunuh di Gaza.
Jumlah manusia sebanyak itu bukan hanya para tentara Hamas yang diklaim jadi target serangan, justru mayoritas adalah sipil perempuan dan anak-anak.
Tentara Israel melancarkan serangan udara dan darat secara membabi buta tanpa menghiraukan lagi siapa targetnya.
Dokter, seniman, mahasiswa turut terbunuh. Termasuk, para keturunan pemimpin Hamas.
Roaa Hammam Ismail Haniyeh, cucu dari Pemimpin Politik Hamas, Ismail Haniyeh, tewas dalam serangan udara Israel pada Jumat (10/11/2023).
Roaa merupakan mahasiswi kedokteran di Universitas Islam Gaza.
Disebutkan Royanews, Roaa tewas di rumah perlindungan Keluarga Shaheen di Gaza.
MediaOneOnline mencatat, Roaa merupakan keluarga Haniyeh ke-15 yang tewas di tangan Israel.
14 kerabat pemimpin Hamas itu sudah lebih dulu gugur pada pertengahan Oktober 2023 lalu.
Aktivitas Roaa terakhir disebutkan baru saja menjadi sukarelawan di Rumah Sakit Baptis Al-Ahli.
Roaa mengamalkan ilmunya dengan aktif merawat para korban serangan Israel di rumah sakit.
Selain Roaa, nama cucu Ismail Haniyeh yang kematiannya membuat geger adalah Jamal Muhammad Haniyeh.
Jamal merupakan seorang jurnalis yang juga cucu tertua sang pemimpin Hamas.
Jamal dikabarkan tewas dalam serangan Israel pada Selasa (21/11/2023).
Jurnalis memang banyak menjadi korban serangan membabi buta Israel.