Hingga saat ini, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pengelola MRT untuk peninggian tanah. Tetapi, rencana tersebut belum terealisasi sehingga banjir masih merendam sejumlah makam di TPU Semper.
“Kami juga enggak mau kalau musim hujan, begini lagi. Kami sudah berkoordinasi di antara pimpinan sampai ke Dinas, dari bawah sampai atas, sudah semua. Saya enggak mau berpangku tangan, diam-diam saja. Saya juga berusaha ke sana dan ke sini. Karena ini kan tanggung jawab saya, malu kalau begini lagi,” tutur Kino.
“Cuma, lagi-lagi, kami (masih) menunggu kerukan dari MRT. Sementara ini kan masih banyak ke (TPU) Rorotan. Rorotan kan nanti juga harus sudah jadi 100 persen. Bisa saja untuk umum,” pungkasnya.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News