TRIBUNJAKARTA.COM - Kasus pembobolan kartu ATM yang dilakukan Yunita Sari (31), seorang asisten rumah tangga (ART) ini bisa menjadi pembelajaran.
Pasalnya, karena nomor PIN ATM yang terlalu mudah ditebak, sang asisten pun akhirnya bisa menguras isi saldo sang majikan.
Anak korban pencurian tersebut, Muhammad, mengatakan cara Yunita membobol PIN ATM sang ibu bermula ketika pelaku mendengar bahwa nomor rahasia itu berasal dari hari ulang tahun anaknya.
Yunita pun menghafal tanggal acara tasyakuran, acara selamatan dalam rangka perayaan hari ulang tahun Muhammad.
Ia pun mulai memasuki nomor PIN sesuai tanggal tersebut.
"Ibu saya ini memakai PIN ulang tahun saya, barusan saya juga tanyakan sama art ini katanya dia menebak-nebak karena waktu hari ulang taun ada tasyakuran, dia menebak-nebak hari ulang taun saya. Jadi ibu saya pakai, nomor PIN hari ulang tahun saya," kata Muhammad kepada awak media pada Senin (4/2/2024).
Selama satu bulan bekerja di rumah sang ibu, Muhammad mendapatkan keluhan bahwa ibunya kerapkali kehilangan uang.
Namun, mereka tidak bisa serta merta menuduh Yunita karena belum ada bukti.
"Selama 1 bulan kerja di tempat ibu saya ini sering kehilangan uang cash, cuman kita enggak bisa menuduh juga karena tidak ada bukti," tambahnya.
Terbongkar
Kecurigaan mulai timbul ketika Yunita tiba-tiba keluar rumah menuju minimarket.
Saat ditanya Muhammad, Yunita beralasan disuruh sang ibu untuk berbelanja.
Namun, ibu Muhammad tak meminta Yunita untuk ke sana.
"Tiba-tiba kita ngeh ada pengambilan di hari ini ada Rp 7 juta di bank BSI ada notifikasi pas dia keluar itu."
"Dia balik dari minimarket kami periksa di kantongnya kita menemukan sekitar Rp 5 juta dan tiga atm," tambahnya.
Sebagai informasi, Yunita mencuri uang majikannya saat bekerja sebagai ART di salah satu rumah di Pancoran, Jakarta Selatan.