Dana perawatan anjing terlantar berasal dari kocek pribadi Susana dan sejumlah donatur.
"Binatang yang saya tolong memang kebutuhannya banyak. Biaya makan dan kesehatan selalu dibutuhkan," lanjut perempuan yang berprofesi sebagai dokter spesialis patologi klinik tersebut.
Faktor Ekonomi
Anjing-anjing piaraan yang dibiarkan terlantar sehingga masuk ke penampungan disebabkan sebagian besar oleh faktor ekonomi dari sang majikan yang tak mampu lagi menghidupinya.
Namun, ada juga yang disebabkan karena perceraian majikan sehingga anjing terpaksa dibuang karena turut jadi korban "broken home".
"Yang membuat anjing terlantar karena faktor ekonomi majikan. Ada juga ribut antar tetangga dan perceraian," katanya.
Biasanya anjing yang sudah masuk di tempat penampungan akan lama hidup di sana.
Susana beralasan susah mencari pengasuh baru (adopter) karena rumah-rumah di Jakarta yang relatif kecil untuk mereka tinggal.
Ia juga khawatir anjing yang diambil oleh pengasuh baru akan kembali lagi ke jalanan.
Sebab, hidup mereka bakal beresiko terancam bila tinggal di jalanan.
"Anjing kampung ini rentan dimakan orang. Sebab, biasanya pengasuh itu ambil terus lepas kemudian dicuri sama orang lain untuk dimakan," katanya.
Ketika ditanya apa yang mendorong Susana ingin merawat dan menghabiskan hidup bersama anjing-anjing terlantar.
Ia hanya menjawab itu panggilan hidup untuk menolong mereka.
Dapatkan Informasi lain dari TribunJakarta.com via saluran Whatsapp di sini.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News