TRIBUNJAKARTA.COM - Kuasa Hukum Pegi Setiawan, Toni Raden Mas (RM) berkata terang-terangan alasan di balik tim kuasa hukum Polda Jawa Barat (Jabar) tak menghadirkan saksi Aep dan Sudirman dalam sidang praperadilan pada Kamis (4/7/2024) besok.
Toni tanpa tedeng aling-aling mengatakan kedua orang tersebut tak dimunculkan lantaran ada sesuatu hal yang bisa terbongkar.
Pihak Polda Jabar khawatir, kata Toni, jika mereka dihadirkan, tim kuasa hukum Pegi bakal mencecar habis dengan segudang pertanyaan di muka sidang.
"Di pembuktian nanti hari Kamis tidak mau dihadirkan saksi-saksinya (Aep, Sudirman dan lain-lain), padahal alat buktinya mau diuji apakah keterangan Sudirman, keterangan Aep yang digunakan penyidik sebagai alat bukti menetapkan tersangka benar atau tidak bohong atau tidak. Tetapi tidak mau dihadirkan, sudah ketahuan, ketakutan, mau terbongkar semua," ujar Toni RM seperti dikutip dari Nusantara TV yang tayang pada Selasa (2/7/2024).
Menurut Toni, jawaban yang diberikan tim kuasa hukum Polda Jabar di praperadilan tak menunjukkan bukti kuat berbasis scientific crime investigation.
Sementara Polda Jabar hanya mengandalkan keterangan saksi-saksi yang dinilai lemah.
Toni melanjutkan kesaksian Sudirman yang dibacakan kuasa hukum Polda Jabar di praperadilan soal mengingat wajah Pegi juga diragukan.
Pasalnya, Sudirman tak yakin dengan sosok Pegi Setiawan.
Toni bisa membaca keraguan Sudirman dari jawabannya terhadap pihak penyidik di BAP.
"Tadi dibacakan saksi Sudirman itu masih mengingat-ingat jadi kalimatnya Sudirman dalam BAP-nya itu 'seingat saya, setahu saya". Tidak langsung. Bayangkan kalau memang benar itu pelakunya sama-sama berbuat, ngapain mengingat ciri-ciri. (Kalau kenal) 'Oh ya ini orangnya Pegi Setiawan, pelaku sama saya'," ujar Toni.
Aep diragukan
Seperti yang sudah diberitakan luas oleh media, kesaksian Aep ini sangat diragukan.
Sebab, dari jarak yang terbilang jauh dan gelap, Aep bisa mengenal jelas wajah Pegi Setiawan.
"Keterangan Aep ini, hanya melihat dari jarak 100 meter, di sini (BAP) 50 meter, ya hanya dilempari saja setelah itu sama Dede Kurniawan balik kan karena ketakutan sehingga pada saat itu Aep tidak mungkin bisa mengidentifikasi orangnya," ujar Toni.
Aep baru menunjuk bahwa Pegi ialah pelakunya ketika diperlihatkan foto Pegi Setiawan oleh polisi.
"Setelah Pegi ditangkap, lalu ada metodologi "Cocoklogi" setelah ditunjukkan foto Pegi bahwa Aep mengaku 'oh iya, ini menggunakan motor Suzuki Smash dan seterusnya," kata Toni seperti dilansir dari Youtube Channelnya Pengacara Toni.