Melalui telepon video, keluarga melihat kondisi Ihwan yang penuh luka di hampir sekujur tubuhnya mulai dari kepala, kaki, badan, tangan sampai bokong.
"Kemungkinan karena disetrum, kemungkinan besar kebanyakan itu karena disetrum, dipukul gitu," jelas dia.
Ditemukan Tanpa Busana di Jalanan Kamboja
Adik Ihwan, Subyantoro (23) mengatakan, kakaknya diduga mendapat penyiksaan lalu dibuang ke jalan ketika tak sadarkan diri.
"Mungkin pas lagi penyiksaan dia pingsan, mereka kira kakak saya udah enggak ada (meninggal), akhirnya dibuang di jalanan, karena perusahaan enggak mau tanggung jawab, ditemuin sama polisi lagi patroli," kata Subyantoro.
Polisi setempat kemudian membawa Ihwan ke rumah sakit, dari sini keluarga mulai mendapat kabar kondisinya yang sudah sadar dari koma selama kurang lebih dua hari.
"Tanggal 3 April 2025 itu dikabarin melalui susternya, tapi susternya menjelaskan kakak saya itu udah koma selama di rumah sakit 2 hari, berarti masuk rumah sakit itu sekitar tanggal 28 Maret," jelas dia.
Jenazah Tak Dipulangkan
Keluarga sepakat jenazah Ihwan disemayamkan di Kamboja, hal ini karena terkendala proses yang panjang dan biaya mahal.
"Iya udah sepakat untuk dimakamkan di sana karena masalah biaya itu besar, terus prosesnya itu banyak," kata Subyantoro
Ingin Perbaiki Ekonomi Keluarga
Pilihannya merantau ke luar negeri semata ingin perbaikan ekonomi keluarga, ditambah iming-iming gaji besar yang ditawarkan.
"Ya mungkin karena dia ingin membanggakan orang tua ingin memperbaiki ekonomi keluarga," kata adik Ihwan, Subyantoro, Kamis (17/4/2025).
Ihwan merupakan tulang punggung setelah orang tuanya purna karya, ia sejak lulus sekolah sudah bekerja untuk keluarga.
"Dia berangkat itu dia udah baik banget kayak beliin HP orang tua, beliin mesin cuci orang tua, beliin saya laptop, beliin istri saya kamera itu udah baik banget," paparnya.