Sumanto lalu menjelaskan ada dua korban dalam tragedi tersebut.
Keduanya langsung dilarikan ke Puskesmas Jambesari Darus Solah untuk mendapatkan penanganan medis.
"Salah satu korban mengalami luka di kepala yang harus dijahit dan pembengkakan di tangan," kata Sumanto.
Meski korban mengalami luka di bagian kepala, menurut Sumanto, luka tersebut tidak terlalu parah dan berhasil ditangani.
"Saat ini korban sudah sktivitas seperti biasa, dan antara pemilik sound horeg dengan korban sudah damai," tambahnya.
4. Dua korban masih anak-anak
Nadia Friska Maulani Dewi, siswi SMA asal Desa Penanggungan, Kecamatan Maesan, mengalami luka serius di bagian kepala dan tangan.
Ia harus mendapatkan tujuh jahitan di kepala dan mengalami pembengkakan pada tangan.
Sementara itu, Firmansyah, bocah berusia 9 tahun dari Desa Pucang Anom, Kecamatan Jambesari Darus Sholah, mengalami luka-luka dan mengeluhkan sakit di beberapa bagian tubuhnya.
Kedua korban segera dilarikan ke Puskesmas Jambesari Darus Sholah untuk mendapatkan perawatan medis.
5. Pengakuan korban
Nadia, seorang siswi SMA yang menjadi korban utama dalam kejadian tersebut, menceritakan pengalamannya saat tertimpa peralatan sound system.
Ia mengungkapkan sempat merasa pusing dan kesakitan ketika sound jatuh mengenai kepalanya. “Bagian kepala dijahit tujuh jahitan, tangan saya juga bengkak,” tutur Nadia, dikutip dari Tribun Jatim.
Petugas medis dari Puskesmas Jambesari, Ginanjar, membenarkan bahwa ada dua korban yang datang untuk mendapatkan penanganan akibat tertimpa sound horeg.
Meski datang tidak bersamaan, keduanya telah mendapat perawatan intensif.
“Korban perempuan mengalami luka robek di kepala hingga harus dijahit tujuh jahitan.
Sementara korban lainnya, seorang anak laki-laki berusia 9 tahun, juga mengalami keluhan serupa,” terang Ginanjar.