Penyekapan Pasutri di Pondok Aren

Kesaksian Mengerikan Pak RT Gerebek Aksi Penyekapan Tangsel, Sosok Ini Ungkap Tindakan Biadab Pelaku

Airlangga (45) ikut menyaksikan penggerebekan lokasi penyekapan di Pondok Aren, Tangerang Selatan, ia menyaksikan kondisindi TKP.

Editor: Wahyu Septiana
Istimewa
PENYEKAPAN DI TANGSEL - Momen polisi menyelamatkan tiga korban penyekapan dan penyiksaan di Pondok Aren, Tangerang Selatan./Istimewa 

TRIBUNJAKARTA.COM - Saat Pak RW setempat bernama Airlangga (45) ikut menyaksikan penggerebekan lokasi penyekapan di Pondok Aren, Tangerang Selatan, ia menyaksikan pemandangan mengerikan di lokasi kejadian.

Airlangga merupakan Ketua RT 14 Pondok Aren, yang turut dilibatkan menjadi saksi dalam penggeledahan di rumah Jalan Eboni 2, Tangsel, pada Senin (14/10/2025) malam. 

Sekitar pukul 20.30 WIB, Airlangga didatangi oleh tiga anggota polisi dari tim Resmob Polda Metro Jaya yang meminta dirinya untuk mendampingi proses penggeledahan di rumah Jalan Eboni 2.

"Jadi saya dijemput oleh tim Resmob ke rumah, ada tiga orang. Mereka minta izin saya untuk mendampingi proses penggeladahan rumah. Ternyata pas saya sampai sana, memang proses penangkapan sudah terjadi," ujar Airlangga dikutip dari Kompas.com, Rabu (15/10/2025). 

Ketika tiba di lokasi, para terduga pelaku sudah berada di dalam mobil polisi.

"Jadi, saya nggak menyaksikan proses penangkapan. Saya hanya menyaksikan proses penggeladahan rumah tersebut," katanya.

Selama sekitar satu jam penggeledahan, polisi menemukan sejumlah barang yang mencurigakan. 

"Ditemukan beberapa stel seragam polisi, satu pucuk senjata rakitan, air softgun, dan enam butir peluru," jelas Airlangga.

Diketahui, kasus bermula ketika korban menjual mobil secara daring, lalu disepakati bertemu (COD). Pelaku berpura-pura menjadi pembeli, lalu mengalihkan ke rumah kontrakan dan melakukan penyekapan serta penganiayaan. 

Dalam video yang viral, korban tampak mengoleskan balsem ke punggung yang luka akibat cambukan, di bawah pengawasan pelaku yang memerintah sambil membawa benda seperti rotan. 

Salah satu korban perempuan berhasil melarikan diri setelah dua hari disekap. 

Dalam penggerebekan itu, polisi mengamankan lima orang terduga pelaku dan tiga korban. 

Dari lima pelaku tersebut, satu di antaranya adalah perempuan. Awalnya polisi hanya meminta pendampingan karena kasus tersebut diduga berkaitan dengan penyekapan

Namun, saat proses penyitaan barang bukti dilakukan, polisi menemukan rekaman video penyiksaan terhadap tiga korban yang belakangan viral di media sosial.

"Jadi ada satu orang polisi yang bawa video penyiksaan itu. Mungkin dari handphonenya si salah satu pelaku. Saya enggak punya videonya. Saya cuma dikasih nonton aja dan ada penyiksaan," ujarnya. 

Rumah yang menjadi lokasi kejadian diketahui milik seorang warga bernama Nanang, yang kini sudah pindah ke luar kota. 

Rumah tersebut kini ditempati oleh anaknya, Adit, bersama beberapa rekannya. 

"Adit punya anak buah namanya Viktor. Sebatas itu saja yang saya tahu," kata Airlangga

Aksi Kejam Penyekapan

Kasus penyekapan di Pondok Aren, Tangerang Selatan, melibatkan 9 tersangka dan 4 korban, dipicu oleh konflik dalam transaksi jual beli mobil.

Peristiwa itu terjadi pada Sabtu, 11 Oktober 2025, di mana empat korban (DJ, I, NA, dan AAM) bertemu dengan pelaku di Jagakarsa, Jakarta Selatan untuk transaksi jual beli mobil.

Pelaku menculik dan menyekap di sebuah rumah dua lantai di Perumahan Taman Mangu Indah, Pondok Aren.

Berselang dua hari kemudian, korban DJ berhasil melarikan diri dan melapor ke SPKT Polda Metro Jaya.

Polisi segera melakukan penggerebekan dan menyelamatkan tiga korban lainnya yang ditemukan dalam kondisi menyedihkan.

Kelakuan para pelaku penyekapan di Pondok Aren, Tangerang Selatan diungkap oleh korban.

Salah satu korban, Nurul alias Ibenk menyebut para pelaku berprilaku seperti bukan manusia karena terlalu kejam.

Bahkan tidak segan memperlakukan para korban bak hewan.

Nurul menjadi korban penyekapan bersama Indra alias Riky, dan Ajit Abudl Majid. Ketiganya selamat setelah istri salah satu korban, berhasil kabur dari lokasi penyekapan di Pondok Aren

Indra alias Riky, salah satu dari empat korban penyekapan mengaku tidak tahu bagaimana nasibnya, jika polisi tidak datang menyelamatkannya.

Diketahui penyekapan itu dengan modus jual beli mobil di Pondok Aren, Tangerang Selatan,

Usai berhasil kabur, Dessi lalu melapor ke Polda Metro Jaya pada Senin (13/10/2025).

“Terima kasih Resmob Polda Metro Jaya yang menemukan keberadaan kami, meskipun kami sudah dipindahkan tempat, langsung mereka tidak lama, cepat menemukan kami,” kata Indra kepada wartawan, Kamis (16/10/2025).

“Kalau tidak ditemukan Resmob Polda Metro Jaya, tidak tahu nasib kami seperti apa,” lanjut dia.

Keempat korban disekap pada Sabtu (11/10/2025). Selama disekap, mereka mengalami siksaan tanpa henti dari para pelaku, termasuk cambukan yang menyebabkan luka gores dan memar di punggung korban.

“Kaki, paha juga, semua, bibir, kepala pada benjol. Kayak membabi buta,” ucap Indra.

“Karena dipukul, karena dicambuki,” ujar Ajit menimpali.

Menurut Indra, para pelaku menyiksa mereka secara bergantian dengan berbagai macam alat.

“Ada yang pakai selang, ada yang pakai kabel, terus gantungan baju, hanger,” kata Indra.

“Pakai hanger yang kawat itu, dipukuli, dicambuk-cambuk semuanya badan yang belakang, pakai rokok gitu kan (disundut),” tambah dia.

Dalam kesempatan ini, Nurul mengatakan, pelaku tidak mempunyai rasa kemanusiaan kepada para korban.

“Kayak bukan manusia, bang. Saya kayak bukan manusia yang enggak dihargai, kayak hewan, saya ditendang,” ujar Nurul sambil menangis.

Pelaku ditangkap

Adapun polisi telah menangkap sembilan pelaku yang terdiri 8 laki-laki dan satu perempuan pada Senin (13/10/2025). Mereka adalah MAM (41), NN (52), VS (33), HJE (25), S (35), APN (25), Z (34), I, dan MA (39).

Dari penangkapan ini juga, Indra, Nurul alias Ibenk dan Ajit Abdul Majid diselamatkan polisi dari lokasi penyekapan setelah Dessi berhasil melarikan diri.

Empat korban penyekapan dengan modus cash on delivery (COD) jual beli mobil ini diculik dari angkringan kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan, ke Pondok Aren, Tangerang Selatan, Sabtu (11/10/2025) malam.

Sejauh ini, polisi masih memeriksa para tersangka secara intensif untuk mengetahui hubungan para pelaku hingga motif tindak pidana ini.

Peran Pelaku

Kabid Humas Polda Metro Jaya Brigjen Pol Ade Ary Syam Indradi menjelaskan, MAM berperan sebagai koordinator lapangan, perencana, eksekutor, penyedia mobil, dan memeras korban.

“Saudari NN itu perannya sebagai koordinator lapangan, kemudian memancing agar korban mau ikut, kemudian memeras korban,” ujar Ade Ary saat ditemui di Polda Metro Jaya, Kamis (16/10/2025).

Ketiga, VS memerintahkan salah satu tersangka untuk merekam kejadian tersebut, yang videonya kini viral di berbagai akun media sosial.

 Selain itu, VS juga bertugas menjaga korban agar tidak melarikan diri serta menyediakan rumah sebagai tempat penyekapan.

“Kemudian tersangka yang keempat adalah HJE, 25 tahun. Perannya itu ikut menyiksa korban. Kelima, tersangka S, 35 tahun, sebagai eksekutor, menyiksa korban dan juga menyediakan rumah,” ungkap Ade Ary

Keenam, APN sebagai tersangka yang merekam video dan turut membawa empat korban dari wilayah Jagakarsa, Jakarta Selatan. Ketujuh, Z berperan menyiksa korban.

Sementara, I sebagai eksekutor, koordinator lapangan, menyediakan mobil, dan juga menyiksa korban.

 “Kemudian yang kesembilan, saudara MA ini usianya 39 tahun. Perannya menyediakan rumah,” kata dia.

Sejauh ini penyidik Subdit Resmob Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya masih memeriksa para tersangka secara intensif terkait hubungan hingga motif tindak pidana.

Para tersangka dijerat dengan Pasal 333 KUHP dan/atau Pasal 368 KUHP dengan ancaman pidana 9 tahun penjara.

Berita Terkait

Baca juga: KRONOLOGI Penyekapan dan Penyiksaan Modus Jual Beli Beli Mobil di Tangsel, 1 Korban Sempat Kabur

Baca juga: BREAKING NEWS Niat COD Mobil di Pondok Aren Tangsel, 3 Pria Ini Malah Diculik dan Disiksa

Baca juga: Temuan Mobil Pelat Dinas Polri di Rumah Penyekapan Pondok Aren, Polisi Pastikan Palsu

Baca berita TribunJakarta.com lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks Berita

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved